ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Mengenang Banjir di Kota Jayapura Akibat Sampah Plastik dan Botol di Kali Acai

Selain penunpukkan sampah dan botol plastik, sistem drainase di sepanjang jalan Abepura-Sentani juga tidak berfungsi dengan baik.

Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Nandi Tio Effendy
KALI ACAI - Tumpukan sampah dan botol plastik memadati aliran Kali Acai di Kelurahan Wai Morock, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Rabu (30/6/2021). Pembersihan rutin dilakukan, namun kondisi ini belum teratasi. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Hujan deras yang mengguyur kurang lebih 2 jam, berujung pada meluapnya Kali Acai. Rumah-rumah pinggiran kali itu- kurang lebih dua kilo meter dari Pasar Youtefa – hingga jembatan Jalan Raya Abepura terendam air.

Di jalan pinggir kiri dan kanan kali Acai itu, air naik setinggi lutut orang dewasa. Kemudian, Pasar Youtefa dan perumahan di luar area pasar, teredam air semua. Air naik setinggi pinggang orang dewasa. Di area tertentu, ketinggian air bahkan lebih dari itu.

Kerjadian ini terjadi pada Sabtu (23/2/2019) silam. Kejadian serupa juga pernah terjadi pada medio 2013.

Persoalannya cuma satu, yaitu menumpuknya sampah dan botol plastik di kali tersebut.

Baca juga: Miris, Sampah Plastik dan Botol Minuman Padati Kanal Kali Acai Kota Jayapura

Selain penunpukkan sampah dan botol plastik, sistem drainase di sepanjang jalan Abepura-Sentani juga tidak berfungsi dengan baik.

Apakah kondisi ini akan kembali menambah daftar bencana di Kota Jayapura?

Riswandi (35), warga sekitar Kali Acai, mengatakan dirinya melihat pembersihan Kali Acai oleh Pemerintah Kota Jayapura menggunakan alat berat, tiga bulan sekali.

"Tapi begitu sudah mas, apalagi kalau hujan lebat langsung banyak sampah di tempat ini," ujar pria yang mengaku sebagai mandor kuli bangunan.

Riswandi mengaku tak mengetahui dari mana sampah itu berdatangan, padahal sudah disediakan tempat sampah di sekitar sungai oleh dinas kebersihan setempat.

Dikatakan, upaya menghalangi sampah menuju laut lepas sudah dilakukan pemerintah lewat pemasangan filtrasi penyaringan ram besi.

Baca juga: Sampah Berserakan, Panorama Pantai Holtekamp dan Jembatan Youtefa Tercemar

Tujuannya, agar botol plastik dan kotoran lainnya tak terbawa air ke Teluk Youtefa.

"Hal inilah yang membuat sampah bertumpuk di sekitar filtrasi," katanya.

Apabila tak segera diangkut, lanjut dia, sampah itu akan meluap ke ruas jalan ketika curah hujan tinggi.

Warga Perum Permata Indah sekitar Kali Acai, Agung Dwi Saputra (25), juga mengatakan hal yang sama. 

Kepada Tribun-Papua.com, Agung mengatakan faktor utama penyebab kotornya sepanjang Kali Acai lantaran warga sekitarnya masih gemar membuang sampah.

Akibatnya, terjadi penumpukan dan banjir di saat hujan deras.

"Permukiman sekitar sini cukup padat. Terdapat pabrik tahu dan tempe yang membuang limbah sampahnya ke Kali Acai tanpa diproses dahulu," ujar Agung, pegawai honorer Dinas Kesehatan Provinsi Papua. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved