COVID 19 DI JAYAPURA
Curhat Pedagang di Papua saat PPKM, Robby: Saya Punya Waktu Jualan 120 Menit Saja
Saya biasanya jualan setelah magrib mas, saat ini jam delapan malam sudah disuruh tutup, saya cuma punya waktu jualan 120 menit
Penulis: Arni Hisage | Editor: M Choiruman
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Tio Effendy
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pembatasan waktu aktifitas masyarakat di Kota Jayapura kembali ditegakkan oleh pemerintah daerah demi mencegah penyebaran Covid-19 yang kembali meningkat.
Melalui surat edaran yang ditandatangani Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, ia menegaskan jam operasional di luar rumah dalam sehari hanya boleh berlangsung hingga pukul 20.00 WIT.
Para pelaku usaha sangat merasakan dampaknya, terlebih pada pedagang kaki lima. Adanya pembatasan waktu berjualan semakin mengurangi pendapatan mereka yang sudah sangat menurun sejak pandemi.
• Dapat Bantuan dari Jepang, Sebanyak 998.400 Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca Tiba di Indonesia
Satu di antaranya adalah Robby Sudjihadi, pedagang martabak dan terang bulan. Ia berjualan di sekitar Dok 5 Bawah, Kota Jayapura Utara. Robby, sapaan akrabnya, berkeluh kesah kepada Tribun-Papua.com sambil melayani para pembeli.
"Saya biasanya jualan setelah magrib mas, saat ini jam delapan malam sudah disuruh tutup, saya cuma punya waktu jualan 120 menit," kata Robby
"Pendapatan saya menurut drastis. Jelas tak cukup untuk menghidupi keluarga jika begini terus," ungkap pria yang memiliki dua putra dan satu putri.
Pria berumur 40 tahun ini mengatakan pada pembatasan waktu aktifitas sebelumnya, solusi yang ia terapkan yaitu waktu operasionalnya berdagang dimajukan sejak siang agar dapat lebih lama berjualan.
"Nyatanya ya sepi mas. Orang Jayapura tidak terbiasa makan terang bulan di tengah teriknya matahari, ini cemilan malam hari bersama keluarga dan kerabat mas," ujar pria berbaju garis biru dan hitam.
• Antisipasi Penyebaran Covid-19, RSUD Jayapura Berencana Tak Perkenankan Besuk Pasien
• Update Covid-19 di Kota Jayapura, Sabtu 3 Juli 2021 Terkonfirmasi 9.623 Kasus Positif
Robby menambahkan bahwa ia dan teman-teman pedagang kaki lima sebisa mungkin selalu menggunakan masker saat melayani pelanggang.
"Ya selain berjaga-jaga virus Covid 19, saya juga ingin membuat pelanggan saya merasa aman beli martabak di sini mas" jelas robby selagi mengangkat terang bulan dari cetakan.
Ia berharap diberi kelonggaran waktu berjualan, karena menurutnya waktu berjualan bukanlah hal utama dalam mencegah penularan Covid 19.
"Satgas Covid harus tetap berkeliling memerhatikan warga di jalan yang tak pakai masker langsung beri sanksi dan jika terjadi kerumunan dapat dibubarkan," jelas Robby.
"Mohon Jangan membubarkan kami yang berjualan dengan memakai masker, kami takut virus covid 19, tapi saya juga lebih takut anak tak makan" tutup Robby. (*)