MENCARI PENGGANTI KLEMEN TINAL
Partai NasDem Resmi Undurkan Diri untuk tidak merebut kursi Wagub Papua
Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrasi (NasDem) Provinsi Papua resmi mengundurkan dirialam pengusungan Wagub
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Ri
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrasi (NasDem) Provinsi Papua resmi mengundurkan diri untuk tidak terlibat dalam pengusungan nama mengisi kursi Wakil Gubenrur Papua
Bupati Kabupaten Jayapura dan juga sebgaai Ketua DPD Partai NasDem Provinsi Papua, Mathius Awaitauw menyampaikan sudah mengumunkan hal itu pada rapat koalisi. Selasa (13/7/2021) Sore.
Baca juga: Gelar Rapat Bahas Kekosongan Kursi Wagub hingga Karlos R Deda Jabat Komandan Lanal Biak
"Secara resmi saya sudah sampaikan bahwa dari partai NasDem tidak ada calon," ucapnya kepada Tribun-Papua.com di Hotel Suni & Convertion Abepura.
Dirinya mengatakan Partai NasDem memiliki suara yang cukup besar di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua.
Baca juga: Direstui DPP Hanura Jadi Wagub Papua, Kenius Kogoya: Ini Amanah, Harus Siap
Akan tetapi demi kepentingan daerah Nasdem memilih untuk tidak mencalonkan nama dalam koalisi Lukas Enembe- Klemen Tinal (Lukmen) Jilid II
Selain itu pertimbangan lain yang diambil oleh Awaitouw disebabkan karena posisinya sebagai ketua Koalisi Lukmen Jilid Ii dalm penetuan siapa yang nanti akan duduk mengisi kursi Wakil Gubernur Papua.
Baca juga: Menyeramkan, Suara Tangisan dan Minta Tolong, Pasca Tewasnya Janda Tanpa Busana di Argapura Jayapura
"Saya sendiri sebagai ketua koalisi, terus teman-teman ini maju semua, kalau saya maju lagi, terus siapa yang urus koalisi ini, oleh karena itu Nasdem mengambil sikap untuk kita tetap mengawal proses ini agar bisa berjalan dengan baik"pungkasnya.
Baca juga: BTM: Pelabuhan dan Bandara Penyebab Tingginya Covid-19 di Kota Jayapura
Menurut Mathius, apabila dirinya masuk untuk mengusungkan nama untuk menduduki kursi wagub akan bertabrakan dengan kepentingan dalam 1 koalisi.