LAWAN COVID19
PPKM Mikro Jungkirbalikkan Omset Pedagang di Kota Jayapura Papua
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dan mikro di masa pandemi Covid-19 mengjungkirbalikkan pendapatan para pedagang kecil di Kota Jayapura.
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dan mikro di masa pandemi Covid-19 mengjungkirbalikkan pendapatan para pedagang kecil di Kota Jayapura, Papua.
Penjual es jeruk di Distrik Abepura, Karjono (60), mengakui omset penjualannya menurun selama pemberlaukan PPKM mirko.
"Mulai dari adanya Covid-19 hingga penerapan PPKM Mikro saat ini sangat berpengaruh terhadap hasil pendapatan saya," kata Karjono kepada Tribun-Papua.com, Selasa (13/7/2021).
Sebelum PPKM diberlakukan, pendapatan Karjono terbilang cukup stabil.
Baca juga: Membingungkan, Pedagang OAP di Pasar Regional Youtefa Justru Memilih Jualan di Luar
"Sebelum PPKM sampai malam pukul 20.00 WIT, omset saya rata-rata Rp 500 ribu per hari, tapi pas pembatasan baru beberapa hari ini, hanya dapat Rp 300 ribu. Itu pun jika cuaca panas, kalau mendung sama sekali tidak dapat," ungkap pria asal Pati, Jawa Tengah.

Di Pasar Youtefa, satu di antara pedagang sayur, Yustina (45) mengungkapkan hal serupa.
Yustina mengaku kesulitan mendapatkan penghasilan, mulai pembatasan aktivitas selama pandemi Covid-19 hingga pemberlakuan PPKM mikro.
"Kami setengah mati, jualan siang dan malam hanya untuk cari makan saja sudah susah," kata Yustina kepada Tribun-Papua.com.
Selama pandemi, Yustina biasanya menghasilkan Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu dari jualan sayuran.
Namun di masa PPKM beberapa hari ini, ia hanya bisa mengais Rp 50 ribu.
"Itu pun pas laku, kalau tidak saya bawa pulang," pungkasnya.
Karjono dan Yustina berharap pandemi Covid-19 segera berakhir, dan aktivitas para pedagang kembali normal. (*)