PON XX Papua
Warga: Dampak Ekonomi PON XX Papua bagi Usaha Kecil Harus Diperhatikan
Penyediaan fasilitas penjualan suvenir oleh orang asli Papua saat PON XX perlu diperhitungkan pemerintah.
Penulis: Zaneta Chrestella Mirino | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Tirza Bonyadone
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pagelaran Pekan Olahraga Nasional (PON XX) Papua pada Oktober 2021, diharapkan dapat berdampak bagi ekonomi masyarakat kecil dan pelaku UMKM.
Harapan ini bukan tanpa alasan, mengingat PON XX di Papua merupakan perhelatan nasional pertama kalinya.
Seorang warga Abepura bernama Thomas Christofer Syufi (32), mengatakan PON harus bisa menyentuh ekonomi masyarakat bawah.
"Bagi saya PON XX ini bukan hanya sebuah ajang euforia yang hanya dirasakan oleh panitia, namun seluruh masyarakat Papua," ujarnya kepada Tribun-Papua.com, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Berstandar Olimpiade, Arena Aquatic Venue PON XX Papua Punya Fasilitas Mewah dan Canggih
Baca juga: PB PON XX 2021 Papua Gandeng 5 Rumah Sakit Layani Rujukan Atlet
Pria asal Manokwari, Papua Barat ini berpendapat, fokus PON XX bukan hanya pada kegiatan, melainkan memberi dampak apa saja yang dirasakan langsung masyarakat.
Selain itu, penyediaan fasilitas penjualan suvenir oleh orang asli Papua perlu diperhitungkan pemerintah.
"Minim sekali penyediaan tempat bagi masyrakat dorang berjualan atau bagaimana menonjolkan ciri khas Papua dalam PON ini melalui rakyat kecil," kata pria yang berdomisili di Distrik Abepura.
Thomas juga menyingung terkait suvenir karya warga asli Papua, yang belum memiliki tempat penjualan yang layak.
"Pastinya tamu butuh tempat belanja suvenir Papua. Kenapa tidak dibuat sekarang saja, sambil tunggu kegiatan Oktober," pungkasnya.
Thomas berharap kepada pemerintah dan PB PON XX agar memberikan ruang kepada pelaku usaha kecil di Papua.
"Kita tak bisa harapkan orang lain memajukan sektor ekonomi lokal, harus jeli dalam memperhatikan hal ini," tandasnya. (*)