PON XX Papua
Bupati Jayapura Harap PON XX Papua Berdampak Ekonomi Bagi Masyarakat
Ketua Kluster Sub PB PON Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw pesta olahraga empat tahunan itu berdampak ekonomi bagi masyarakat Papua
TRIBUN-PAPUA.COM,SENTANI- Ketua Kluster Sub PB PON Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw pesta olahraga empat tahunan itu berdampak ekonomi bagi masyarakat Papua.
Secara khusus bagi masyarakat di Kabupaten Jayapura, sebagai salah satu klaster penyelenggara PON XX Papua 2021.
Menurut dia, secara umum PON Papua ini tidak saja sukses secara ekonomi, tapi sukses administrasi dan sukses penyelenggaraanya.
Baca juga: Ternyata Cengkeh Bisa Bantu Hilangkan Uban Lho, Begini Langkah Mudahnya
"Karena ini bersamaan dengan pandemi Covid-19, jadi kami di kabupaten Jayapura tambah satu, sukses vaksin Covid-19,"kata Bupati Mathius melalui rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Senin (16/8/2021).
Sehubungan dengan sukses ekonomi ini, kata dia, pihaknya memastikan akan melibatkan ribuan masyarakat dalam hal ini orang asli Papua (OAP) dalam pelaksanaan kegiatan ini, setidaknya mereka bergerak dibidang relawan dan volunteer PON.
Baca juga: Sejumlah Venue PON XX Dipalang, Kapolda Papua Lakukan Pendekatan ke Warga
Terkait itu, bupati Mathius telah menggelar rapat koordinasi dengan bidang acara PON yakni event organizer (EO), dan PB PON Papua pada Rabu (11/8/2021)
Agenda rapat itu lebih pada persiapan saat pembukaan PON dan acara seremonial lainnya yang akan dilaksanakan pada saat pelaksanaan.
"Kami sudah selesai melakukan rapat dengan bidang acara EO dan PB PON, bagaimana acara seremonial yang mereka rancang,"ujarnya.
Baca juga: Menkopolhukam Perintahkan Kapolda dan Pangdam, Cek Venue PON XX Papua Yang Bermasalah
Menurut dia, khusus untuk kegiatan seremonial pembukaan dan penutupan, pihaknya sudah
meminta kepada pihak PB PON Papua dan juga event organizer agar bisa menampilkan orang asli Papua minimal 30 persen.
"Mungkin 30 persen itu orang lokal di sini yang harus tampil," katanya.
Baca juga: Inilah Sepak Terjang Goliat Tabuni, Pimpinan KKB Yang Tembak Perwira TNI di Puncak Papua
Bukan tanpa alasan, kata dia, PON merupakan event empat tahunan yang baru pertama kali dilaksanakan di Papua sehingga harus ada warna berbeda.
"Karena kita ini mau tunjukkan bahwa Pon ini ada di Papua," ujarnya.
Baca juga: Emosi Dengan Istri, Anak Dianiaya Hingga Tewas, Miris Korban Masih Berusia 1,6 Tahun
Dia mengatakan, ada sisa waktu bagi pihak event organizer dan PB PON untuk mempersiapkan SDM orang asli Papua yang akan terlibat langsung dalam kegiatan seremonial pembukaan dan penutupan.
"Ada sanggar-sanggar seni dan juga ada band grup lokal di sini, jangan bawa dari luar karena kita mau sukseskan ekonomi masyarakat,"tambah dia.(*)