Hukum dan Kriminal
Istrinya Kerap Pergi, Pria Ini Jengkel dan Aniaya Anaknya yang Masih Balita hingga Tewas
Seorang ayah di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah tega menganiaya anak kandungnya sendiri hingga tewas.
TRIBUN-PAPUA.COM - Seorang ayah di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah tega menganiaya anak kandungnya sendiri hingga tewas.
Pelaku adalah Adi Cahyono (39) warga RT 2/RW 11 Kelurahan Wujil, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Kronologi bermula saat ia kesal dengan istrinya lantaran istri kerap pergi.
Dan saat istrinya pergi, korban dititipkan kepada pelaku.
Pelaku kemudian meminta anaknya untuk makan telur asin, namun karena korban tak mau.
Saat itulah pelaku naik pitam dan menganiayanya anaknya hingga tewas.
Baca juga: Pelaku Pelecehan Seksual di Sleman Ditangkap, Beraksi Tarik Pengendara Motor hingga Jatuh
Kapolres Semarang AKBP Ari Wibowo mengatakan peristiwa penganiayaan itu bermula karena pelaku jengkel dengan istrinya Puput Wulansari.
"Kejadian penganiayaan yang menimbulkan korban jiwa anak berjenis kelamin perempuan berusia 1,6 tahun terjadi pada 4 Juli 2021 di rumah kontrakan di daerah Bawen," terangnya kepada Tribunjateng.com, saat gelar perkara di Mapolres Semarang, Senin (16/8/2021)
Ia menambahkan, awal mula kejadian pelaku jengkel terhadap istrinya karena diminta menunda pergi menagih uang di daerah Karangjati Bergas tetapi menolak.
AKBP Wibowo menyatakan ketika istrinya pergi korban dititipkan kepada pelaku hingga kemudian pelaku meminta korban makan telur asin akan tetapi tidak mau.
"Saat itu pelaku jengkel dan membawa korban ke kamar, kemudian pelaku mengayunkan korban sebanyak 3 kali."
"Pada ayunan ketiga pelaku sengaja tidak menangkap korban sehingga jatuh ke kasur dan terpental di lantai," katanya.
Baca juga: Dugaan Pungli oleh Oknum Polisi, Sopir Kontainer Curhat di Medsos: Hampir Rp 1 Juta Masuk Pasar
Baca juga: Kisah Kristina Gagal Jadi Paskibraka di Istana karena Disebut Positif Covid, Sempat Merasa Janggal
Kapolres Semarang melanjutkan, setelah jatuh dalam keadaan tengkurap mulut korban mengeluarkan darah serta kejang-kejang sambil matanya melotot.
Melihat korban kejang, pelaku lantas menekan bagian perut dan dada sebanyak dua kali karena khawatir tangisan korban didengar tetangga pelaku mencekiknya sampai tewas.

"Korban yang masih berusia batita itu adalah anak kandung pelaku hasil pernikahan siri."