FKD KG Papua Salurkan 200 Paket Bantuan Sembako ke Warga Terdampak Covid-19

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Tirza Bonyadone

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Kepedulian terhadap sesama khususnya yang mengalami dampak langsung akibat pandemi Covid-19 terus menjadi perhatian manajemen Kompas-Gramedia. Berbagai kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat tak henti-hentinya digelar, termasuk penyaluran bantuan sembako.

Kegiatan kemanusiaan yang bertajuk Donasi Pembaca Harian Kompas, Forum Komunikasi Daerah (FKD) Kompas-Gramedia di Jayapura Provinsi Papua, menyalurkan 200 paket sembako kepada warga Kota Jayapura dan sekitarnya yang mengalami dampak pandemi Covid-19 secara langsung. Misal warga yang warungnya terpaksa tutup hingga berhenti bekerja.

Baca juga: UPDATE: Kota Jayapura Sumbang 12.536 Kasus Kumulatif Positif

“Jangan dilihat besaran bantuan yang kami berikan. Tapi kami berharap semoga bantuan ini bisa meringankan, atau setidaknya bisa membantu warga memenuhi keperluan hidup beberapa hari tanpa keluar uang,” ujar Koordinator FKD Papua, Guido Silvester Adrian Christianto.

Sekadar diketahui, FKD Kompas Gramedia di Papua terdiri dari harian pagi Kompas, Toko Buku Gramedia, Kompas.com, Kompas TV, dan Tribun-Papua.com yang baru hadir di Bumi Cenderawasih pada 18 Juni 2021.

Masih menurut pria yang juga Kepala Gramedia Jayapura ini sangat bersyukur, karena kegiatan tersebut merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan dengan melibatkan seluruh unit di bawah naungan Kompas-Gramedia.

Baca juga: Lebih dari Setahun Merebak, Wabah Covid-19 Telah Menjangkiti 39.834 Orang di Provinsi Papua

Adapun masing-masing paket bantuan tersebut berisi 1 karung beras, 1 minyak goreng, 1 daun teh, 1 ikan kaleng, gula, 10 masker medis dan 2 masker kain bertuliskan Kompas. Harapannya bisa dipakai oleh warga sehari-hari.

Sementara itu, untuk pembagiannya dilakukan di wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya. "Kita sejauh ini masih sekitar Jayapura dan beberapa warga sekitar, termasuk di kepulauan,” terangnya.

Untuk jangkauannya sendiri, menurut Ido murni bagi mereka yang benar-benar terdampak pandemi ini. Tidak ada pemungutan atau pengumpulan data dalam menerima sembako.

• Pakai Data Fiktif, Bendahara dan Kadis Pendidikan Kota Sorong Gasak Uang Pegawainya Ratusan Juta

"Tentu gratis dan warga tidak perlu repot-repot menyediakan surat atau kartu tanda penduduk (KTP) untuk bisa mendapatkan bantuan. Karena tim dari FKD sudah mendata sekaligus survey terhadap warga yang akan menerima bantuan," ujarnya.

Selain itu, pendataanpun telah dilakukan sehingga pembagian dapat secara merata.

"Sudah terdata juga orang-orang yang akan kami bagi melalui FKD dan memang pemilihan ini melalui sistem acak atau random," katanya. (*)