KKB Papua
Pembangunan Jalan dan Jembatan di Yahukimo Dihentikan setelah KKB Tembak Mati 2 Pekerja Bangunan
KKB membunuh dan membakar dua pekerja PT. Indo Mulia Baru di Jembatan Sungai Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai.
TRIBUN-PAPUA.COM - Seluruh pekerjaan jalan dan jembatan yang ada di luar Kota Dekai akhirnya dihentikan setelah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menembak mati dua pekerja.
Diketahui, situasi keamanan di Kabupaten Yahukimo tak kondusif setelah KKB berulang kali melakukan aksi kriminal dalam dua minggu terakhir.
Terbaru, KKB membunuh dan membakar dua pekerja PT. Indo Mulia Baru di Jembatan Sungai Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai, pada Minggu (22/8/2021).

Baca juga: Evakuasi Pekerjaan Diwarnai Kontak Tembak Dengan KKB, Tiga Polisi Luka-Luka
Baca juga: KKB Papua Kembali Berulah di Yahukimo, 2 Pekerja Bangunan Tewas Ditembak dan Mobil Dibakar
Kepala Kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wamena, Sepnat Kambu, mengatakan, surat edaran untuk menghentikan semua pekerjaan telah dikeluarkan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Polda Papua terkait situasi di atas. Kapolda putuskan segera akan dikeluarkan surat edaran untuk menghentikan semua pekerjaan di atas (Yahukimo) sampai nanti ada surat usulan dari Polda Papua bahwa situasi sudah kondusif," ujar Sefnat, di Jayapura, Senin (23/8/2021).
Pekerjaan Telah Dihentikan
Menurut dia, sejak ada kejadian penyerangan pekerja empat perusahaan di Kampung Bingky, Distrik Seradala, pada 25 Juni 2021, seluruh pekerjaan jalan dan jembatan di luar Kota Dekai telah dihentikan.
Dia sangat menyesalkan kejadian yang menewaskan dua pekerja PT. Indo Mulia Baru karena mereka tengah tidak aktif melakukan pekerjaan.
Karenanya ia berharap, segera ada campur tangan pemerintah daerah setempat untuk membuka ruang komunikasi dengan tokoh-tokoh setempat.
"Kami berharap Pemkab Yahukimo bisa berkoordinasi terkait kondisi keamanan setempat. Mari kita sama-sama mendukung terciptanya kondisi yang kondusif dan menjamin keamanan bagi kami para pekerja," kata dia.
Pekerjaan Pembangunan Terancam
Sefnat juga mengkhawatirkan bila situasi tersebut berkepanjangan, maka pada 2022, Kementerian PUPR tidak akan memasukan daftar pekerjaan yang ada di Kabupaten Yahukimo.
"Situasi ini membuat kami bertanya apakah tahun depan masih bisa uang (pekerjaan) masuk atau tidak, tergantung kondusifnya keamanan di sini," kata dia.
Baca juga: Pesan Kapolda Papua pada Warga seusai KKB Bunuh Pekerja, Ada Surat Edaran terkait Wilayah Berbahaya
Selain itu, tidak adanya pengawalan dari aparat keamanan di lokasi pekerjaan jalan dan jembatan, dikatakan Sefnat, karena situasi yang ada di lapangan.
Menurut dia, kadang masyarakat setempat merasa tidak nyaman bila ada aparat keamanan di daerah mereka.