Orangtua Ambil Mata Anaknya untuk Ritual Pesugihan, Paman Histeris Bawa Korban ke Rumah Sakit
Seorang bocah perempuan berusia enam tahun asal Malino Kecamaan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa mengalami persitiwa mengerikan.
TRIBUN-PAPUA.COM - Seorang bocah perempuan berusia enam tahun asal Malino Kecamaan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa mengalami persitiwa mengerikan.
Ia harus dilarikan ke rumah sakit karena pendarahan di mata kanannya.
Luka di matanya terjadi karena mata kananya dicungkil oleh kedua orangtuanya, paman, serta kakek neneknya pada Jumat (3/9/2021).
Bayu (34), paman korban bercerita ia mendengar korban menangis di dalam rumah.
Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Disebut Kriminal Murni, Kriminolog: Tapi Kok Lama Pengungkapannya
Saat dicek, ia melihat, mata kanan bocah tersebut dicungkil oleh ibu dan bapaknya. Sementara kakek dan neneknya memegangi tangan serta kaki korban.
"Kami baru pulang dari pemakaman dan duduk di depan rumah korban dan tiba tiba kami dengar teriakan anak kecil menangis jadi kami masuk ternyata matanya sedang dicungkil oleh ibunya dan bapak, kakek dan neneknya memegang tangan dan kaki korban jadi kami langsung ambil ini anak untuk dievakuasi" kata Bayu saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (3/9/2021) di rumah sakit.
Bayu bersama petugas Babinkantibmas Malino yang memergoki kejadian tersebut langsung menyelamatkan korban.
Korban kemudian dibawa ke RSUD Syech Yusuf Sunggiminasa, Kabupaten Gowa dengan luka di mata kanan dalam kondisi tercungkil.
Baca juga: Kubur dan Mencor Jenazah PNS Kementerian PU, Nopi yang Buron 2 Tahun Ditangkap: Saya Menyesal
Diduga jadi korban pesugihan
Bayu menuturkan, korban diduga menjadi korban pesugihan oleh kerabatnya.
Menurutnya ibu korban mengaku kerap mendengar bisikan gaib. Para pelaku juga sering melakukan ritual aneh pada malam tertentu di rumah korban.
"Di rumah itu memang mereka sering gelar ritual aneh seperti pesugihan dan mereka kerap berhalusinasi," kata Bayu.
Aparat kepolisian yang menerima laporan kini telah mengamankan lima orang terdiri dari kedua orangtua, paman serta kakek dan nenek korban.
Baca juga: Ngaku ke Polisi Temukan Mayat, Penjaga Bangunan Kini Dipenjara setelah Terbukti sebagai Pembunuhnya
Dua pelaku dibawa ke rumah sakit jiwa
Sementara itu Kasat Reskrim Polres GowaAKP Boby Rachman mengatakan dua orang dari lima yang diamankan, saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Jiwa Dadi Makasan.
"Kejadian ini adalah kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) terhadap anak di bawah umur dan sampai saat ini kami telah mengamankan tiga orang dan dua sementara menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Jiwa Dadi Makassar," kata Boby, Jumat (3/9/2021).
"Ada dugaan awal gangguan mental namun kami masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan rumah sakit," tambah dia.
Dari hasil pemeriksaan terhadap para tersangka, polisi menemukan fakta bahwa motif dari peristiwa ini adalah halusinasi dan bisikan gaib.
"Berdasarkan hasil interogasi dari para tersangka motifnya ini adalah halusinasi di mana tersangka kerap mendapat bisikan gaib yang mengharuskan melakukan kekerasan kepada korban," kata Boby Rachman.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mata Kanan Bocah Perempuan Dikorbankan untuk Ritual Pesugihan, Orangtua Mengaku Dapat Bisikan Gaib"