Pesawat Jatuh di Papua
7 Fakta Evakuasi Rimbun Air yang Jatuh di Papua: Butuh 7 Jam Berjalan hingga di Lokasi Rawan KKB
Berikut 7 fakta proses evakuasi 3 janazah kru pesawat Rimba Air yang hilang kontak di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa.
Menurut dia, tim evakuasi sudah berhasil mencapai lokasi kecelakaan sejak pukul 16.30 WIT. Namun, cuaca menjadi kendala karena hujan turun sejak siang.
"Ketinggian di 2.400 mdpl. Cuaca hujan dan kabut, (tebingnya) curam sekali. Helikopter tidak bisa mendekat," kata dia.
Lokasinya sekitar lima kilometer dari Bandara Bilorai yang menjadi tujuan pendaratan pesawat tersebut.
4. Butuh waktu 7 jam jalan kaki
Kapolres Intan Jaya, AKBP Sandi Sultan mengatakan, tim evakuasi gabungan mencapai lokasi kecelakaan pada pukul 16.20 WIT, setelah menempuh perjalanan darat.
Perjalanan tim evakusi gabungan tidak mudah.
Kepala SAR Timika George LM Randang mengatakan, butuh waktu tujuh hingga delapan jam dengan berjalan kaki untuk mencapai lokasi jatuhnya pesawat itu.
Perjalanan itu semakin sulit karena medan yang dilalui merupakan hutan yang terjal. Selain itu, suhu di lokasi sangat dingin. Apalagi, hujan deras mengguyur wilayah itu sejak Rabu siang.
Baca juga: Berhasil Dievakuasi, Jenazah 3 Kru Pesawat Rimbun Air Sudah Diberangkatkan ke Timika
5. Lokasi berjarak 6 km dari Bandara Sugapa

Kepala SAR Timika George LM Randang mengatakan lokasi penemuan pesawat sekitar 6 kilometer dari Bandara Sugapa dan berada di hutan di ketinggian 2.400 mdpl.
"Jika ditarik lurus jarak lokasi jatuh pesawat sekitar enam kilometer dari Bandara Sugapa," ujar George.
Pesawat Rimbun hilang kontak ketika masuk ke Bilorai, dekat dengan bandara.
Bandara Sugapa adalah salah satu bandara di Papua yang berada di tepian jurang dengan landasan hanya sepanjang 600 meter.
Karena itu, hanya pesawat berbadan kecil yang bisa mendarat di lokasi tersebut.
Baca juga: Kronologi 3 Pria di Majalengka Sekap Penjaga Ruko dan Minta Tebusan, Pelaku Ngaku Aparat
6. Lokasi jatuhnya pesawat dikuasai KKB