ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua Serang Nakes

2 Pentolan KNPB di Pegunungan Bintang Ditangkap Sebelum Penyerangan di Distrik Kiwirok

Dandrem 172/PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan, menegaskan aksi pembunuhan dan penyerangan di Distrik Kieiwok adalah KNPB dan KKB.

Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Roy
Para tenaga kesehatan (nakes) yang berhasil dievakuasi dari Distrik Kiwirok Pegunungan Bintang saat tiba di Makodam XVII/Cenderawasih menggunakan helikopter. 

TRIBUN-PAPUA.COM: Sebelum akasi pembakaran fasilitas umum dan membunuh satu tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dua oknum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di Distrik Batom ditangkap.

Hal ini dikatakan Komandan Korem (Dandrem) 172/PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan kepada awak media termasuk Tribun-Papua.com, Jumat (17/9/2021) di Makodam XVII/Cenderawasih.

“Saya mau tegaskan, aksi penyerangan di Kiwirok ini tidak sama dengan aksi KKB di beberapa daerah di wilayah pegunungan Papua. Jadi yang menyerang ini KNPB yang di backup oleh KKB,” kata Izak.

Baca juga: Kodam XVII/Cenderawasih: Penyerangan di Pegunungan Bintang Dilakukan KNPB dan KKB

Dikatakan sebelum aksi tersebut, pihak aparat gabungan telah menangkap dua orang aktivis KNPB di Distrik Batom pada 7 September 2021 lalu.

Dua aktivis tersebut adalah Ketua KNPB Pegunungan Bintang dan Ketua KNPB Kiwirok. “Inisialnya YO dan KO,” tukasnya.

Hingga kini, kata Izak, pihaknya bersama Satgas Nemangkawi dan juga dari Polda Papua sedang memburu para pelaku tersebut hingga ke akar-akarnya.

“Hidup atau mati, kami akan tumpas mereka yang selalu melakukan kekacauan. Kalau dibiarkan, mereka akan tambah melakukan kekerasan dan pembunuhan terhadap warga sipil,” tukasnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Merry Beisanda, Keponakan Saya Jalankan Tugas Mulia Namun Dibunuh KKB

Sekadar diketahui, akibat insiden di Distrik Kiwirok, satu nakes meninggal dunia atas nama Gabriella Melani yang saat ini masih dalam proses evakuasi dari lokasi.

“kalau cuaca bersahabat almarhum (Gabriella Melani) dievakuasi dari juran dan diterbangkan ke Jayapura,” tutup Izak.

Ditenggarai, akibat penangkapan terhadap dua aktivis KNPB tersebut oleh aparat keamanan, dilakukan aksi balas dendam dengan membakar sejumlah fasilitas umum di Distrik Kiwirok.

Ratusan Nakes Berduka

Prihatin atas aksi kekerasan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), ratusan tenaga kesehatan se-Kabupaten Pegunungan Bintang menggelar Long March di Oksibil, Kamis (16/9/2021) sore.

Ratusan tenaga kesehatan itu pun melakukan aksi bakar 1000 lilin dilakukan sepanjang jalan Protokol di Kota Oksibil Pegunungan Bintang.

Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito ketika dikonfirmasi membenarkan aksi bakar lilin oleh para tenaga medis.

“Iya ada aksi bakar 1000 lilin dari rekan seprofesi korban,” jelasnya melalui pesan singkat, kamis (16/9/2021) sore.

Kata Cahyo, ada 250 nakes yang melakukan Long March.

“Kegiatan itu dipimpin langsung Kadis Kesehatan,” singkatnya.

Baca juga: Distrik Okhika Belum Terpantau Pasca-penyerangan KKB, Kapolres: Sejak Kemarin Cuaca Buruk

Cahyo menjelaskan selain pernyataan sikap, ratusan nakes itu pun memasang bendera hitam sebagai tanda duka mendalam.

“Pemasangan bendera hitam sebagai tanda duka yang mendalam atas gugurnya rekan sejawat Nakes dalam tugas pengabdian pelayanan kesehatan di Distrik Kiwirok,” bebernya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved