Viral Video Preman Palak Pedagang dan Menantang Polisi: Panggil Orang Polsek, Enggak Takut Aku
Viral di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan seorang preman di Kota Medan, Sumatera Utara, mengamuk dan memarahi pedagang buah.
TRIBUN-PAPUA.COM - Viral di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan seorang preman di Kota Medan, Sumatera Utara, mengamuk dan memarahi pedagang buah.
Dalam video itu juga terdengar pelaku menantang pedagang bernama Dameria Hutauruk untuk memanggil polisi di Mako Polsek Medan Barat.
“Kau panggil orang polsek semua ke mari, kau turunkan,” ucap preman berbaju hitam tersebut.
Setelah video itu viral di medsos, personel Reskrim Polsek Medan barat bergerak cepat meringkus preman yang memalak pedagang di Pasar Sambu Baru, Jalan Danau Jempan, Kecamatan Medan Barat, Rabu (22/9/2021).
Baca juga: OPM Akan Serahkan Nakes Gerald Sokoy ke Gereja atau Pemerintah Pegunungan Bintang
Baca juga: Remaja 15 Tahun Dirudapaksa 6 Orang Pria setelah Dicekoki Miras, Korban Kenal dengan Tersangka
Turut diamankan seorang perempuan yang setiap hari mengutip uang dari para pedagang.
"Ya, benar preman yang viral di Pajak Sambu Baru sudah ditangkap," kata Kapolsek AKP Tina Pulitawati di Polsek Medan Barat.
Dia menjelaskan pelaku bernama Roni (29) dan Selvi (35) sudah diamankan dan pedagang buah yang dipalak, Dameria Hutauruk, telah melapor.
Dua orang yang tergabung dalam organisasi kepemudaan ini ditangkap di sekitar Pasar Sambu Baru.
Untuk pengakuan awalnya, pelaku kerap melakukan tindakan tersebut setiap hari.
Setiap pedagang diminta uang Rp 2.000.
"Selain pedagang buah itu, ada 16 warung atau kedai yang sering dimintai uang oleh mereka. Alasannya untuk dana pembinaan suatu organisasi," sebutnya.
AKP Tina pun mengaku sempat marah karena di dalam video itu preman tersebut sempat menantang polisi.
Dikatakannya, Roni terlalu arogan sehingga pihaknya membuktikan bahwa pelaku langsung dibekuk.
Baca juga: 7 Personel Vaksinator Angker Serbu Masyarakat Dok V Bawah Mandala Jayapura
Baca juga: Hasil Pertandingan Pembuka Baseball PON XX Papua, Lampung Menang Besar Atas Kalteng
Diakui pelaku sudah melakukan tindakan pemalakan itu bertahun-tahun lamanya. Ada pun pelaku bukan residivis dan warga Medan Barat juga.
"Kalau soal pasal apa yang akan dikenakan masih coba kami dalami dulu. Karena korban masih proses membuat laporan," ujarnya.
Ia pun mengimbau bagi seluruh masyarakat yang mendapati kasus serupa dapat melapor ke Polsek Medan Barat.
"Kami akan layani 24 jam," tutupnya.
Terpisah, Dameria Hutauruk didatangi empat orang saat berjualan di Pajak Sambu Baru, Medan Barat, Rabu (22/9/2021).
Pria itu mengancam Dameria karena menuangkan kekesalannya di media sosial terkait pungutan liar (pungli).
Pria itu beringas dan memaki-maki Dameria dengan kata-kata kotor.
Ia juga mengancam Dameria dan bahkan menantang polisi untuk menangkapnya.
"Kau panggil semua orang Polsek. Enggak takut aku," ujar pria tersebut menghardik Dameria
Dameria menceritakan pengalaman pahit berjualan saat menjajakan buah dagangannya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kecewa Tak Dapat Bantuan Tangan Kasih, Warga Geruduk Kantor Wali Kota Sorong
Dameria dimintai uang Rp 2.000 yang setiap pagi oleh kelompok OKP seperti yang terjadi pada Rabu (22/9/2021) di Pajak Pagi Pasar Sambu Baru, Jalan Danau Jempan, Medan Barat.
"Ini ada OKP lagi ngutip Rp 2.000 tiap pagi," ujar Dameria mengeluh.
"Sementara jajan anakku pun tak bisa kukasih, seribu pun," tambahnya lagi.
Dimintai jatah liar tersebut, Dame merasa terbebani.
Kalau menolak ia diancam tidak akan aman berdagang di tempat tersebut.
Menurut dia, sudah ada kejadian rekannya penjual ikan yang mengalami kejadian tak mengenakan gara-gara menolak memberikan uang pungli.
“Ikan hilang dan meja hilang oknum peminta jatah yang mengatasnamakan OKP tersebut tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
(cr8/tribun-medan.com)