ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Webinar Keselamatan Nakes di Papua

Komnas HAM: Guru dan Nakes di Pedalaman Papua Tak Boleh Dijadikan Sasaran Konflik

Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua dan Papua Barat, Frits Ramandey mengatakan, guru dan tenaga kesehatan tak boleh jadi sasaran konflik.

Tribun-Papua.com/Tangkapan Layar
Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua dan Papua Barat, Frits Ramandey. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Nadila Larajina

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua dan Papua Barat, Frits Ramandey mengatakan, guru dan tenaga kesehatan tak boleh jadi sasaran konflik.

"Guru dan mantri tidak bisa menjadi tameng dalam konflik apa lagi jadi sasaran," kata Frits dalam webinar bertajuk Jaminan Keselamatan Nakes dan Guru di Pedalaman Papua, yang digelar Tribun-Papua.com, Senin(27/9/2021).

"Konflik sosial, dua ini tidak boleh jadi sasaran," lanjutnya.

Baca juga: KKB dan Satgas Nemangkawi di Kiwirok Kembali Baku Tembak Kemarin, Kini Situasi Kembali Aman

EVAKUASI -  Tiga warga Distrik Kiwirok kembali memilih dievakuasi ke Jayapura lantaran trauma akibat gangguan Kelompok Seperatis Bersenjata yang menewaskan tenaga kesehatan, baru-baru ini.
EVAKUASI - Tiga warga Distrik Kiwirok kembali memilih dievakuasi ke Jayapura lantaran trauma akibat gangguan Kelompok Seperatis Bersenjata yang menewaskan tenaga kesehatan, baru-baru ini. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Peryataan Frits, menyusul penyerangan tenaga kesehatan dan pembakaran sejumlah fasilitas kesehatan dan pendikikan serta fasilitas publik lainnya oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)  di Ditrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dua pekan lalu.

Seorang nakes bernama Gabriella Maelani tewas dianiaya KKB, serta sejumlah nakes lainnya selamat walaupun mengalami kekerasan.

Baca juga: Senat Soll Eks TNI yang Jadi Tokoh KKB Papua Meninggal di Rumah Sakit

Frits menegaskan, guru dan Nakes adalah pekerja kemanusiaan.

"Karena mereka bekerja atas hak kemanusiaan untuk mencerdaskan," ujarnya.

Lanjut dia, sebelum Nakes dan guru ditugaskan di pedalaman, dinas pendidikan dan dinas kesehatan haru memberikan sosialisasi.

"Sosialisasi akulturasi itu penting," jelasnya.

Baca juga: Raih Medali Emas Sepatu Roda PON XX, Dave Abel: Ini untuk Jayapura Tanah Kelahiran

Ia berujar, kontak sosial menjadi penting bagi Nakes dan guru saat bekerja di pedalaman.

Mereka diminta untuk menyesuaikan diri dengan budaya setempat. 

Frits menyerukan kepada pihak-pihak agar memberikan perlindungan kepada guru dan perawat dalam menjalankan tugas di pedalaman Papua.

Baca juga: Sepakbola PON XX Kick-off Sore Ini: Papua Versus Jabar dan Jatim Kontra Sulsel

"Perlindungan dalam konteks negara itu ada pada aparat keamanan," katanya.

Terkait kasus di Distrik Kiwirok, Komnas HAM menyampaikan turut prihatin serta bela sungkawa.

"Kami turut berduka cita atas kejadian di kiwirok," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved