ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

PON XX Papua

Legendaris Atletik Papua Maria Aibekob Bawa Obor Api PON di Biak

"Saya dipercayakan sebagai salah satu pembawa obor, tentu merupakan suatu kehormatan," kata Atlet legendaris Atletik Loncat Indah Maria Aibekob.

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Roy Ratumakin
Maria Aibekob for Tribun-Papua.com
PON XX PAPUA - Atlet legendaris Atletik Maria Aibekob (53), yang menjadi salah satu pembawa obor api PON di Biak, Senin (27/9/2021). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Atlet legendaris Atletik Loncat Indah Maria Aibekob (53), telah membawa obor api PON di Biak Senin (27/9/2021). 

Melalui gawainya kepada Tribun-Papua.com Senin (27/9/2021) Maria mengaku bangga dan merasa apa yang telah diperjuangkannya untuk Papua, di kancah Cabang Olahraga (Cabor) Atletik tak sia-sia. 

"Saya dipercayakan sebagai salah satu pembawa obor, tentu merupakan suatu kehormatan," jelasnya. 

Baca juga: Penonton Sepak Bola PON XX Papua Minim Protokol Kesehatan 

Dirinya menjelaskan awal terpilih sebagai salah satu pembawa obor api PON XX, melalui komunikasi antara Pemerintah Provinsi Biak dengan pihak KONI pusat. 

"Pada waktu itu, koordinasi dilakukan untuk mencari adakah atlet nasional di Biak, maka nama saya dimunculkan," sebut Maria. 

Nama Maria Aibekob memang masih asing di telinga masyarakat Papua, namun namanya sangat dikenali di daerah asalnya, Kabupaten Biak Numfor. 

Torehan prestasinya dimulai dari Kejuaraan Daerah (Kejurda) 1983, dengan meraih medali emas Cabor Atletik, untuk nomor 3.000 meter, 1.500 meter, 800 meter, dan 400 meter. 

Wanita kelahiran Biak 1 April 1968 itu,  tercatat meraih medali emas untuk Cabor Atletik nomor 1.500 meter, dan medali perak nomor 3.000 meter, saat mewakili Papua dalam PON XI Jakarta 1985.

Tak berhenti sampai di situ, Maria kembali menyabet medali emas di PON XII 1989 di Jakarta, untuk Cabor Atletik nomor 400 meter, gawang 800 meter, dan mendapat medali perak, dalam nomor pertandingan estafet 4 x 400 meter. 

Baca juga: Futsal PON XX: Sumatera Utara Tundukan Kalimantan Barat

Saat PON XII yang digelar di Jakarta, anak kelima dari 8 bersaudara itu, pernah memecahkan rekor nasional untuk Cabor Atletik, nomor pertandingan 800 meter dan 400 meter gawang.  

Dalam catatan prestasi internasionalnya, pernah meraih medali perunggu pada Sea Games Thailand 1985.

Wanita yang bersekolah di SMA Ragunan Jakarta Selatan itu, nyatanya telah sejak kecil mengikuti Porseni dan Porda.  

Baca juga: Dave Emmanuel Abel Persembahkan Emas untuk Papua di Cabor Sepatu Roda, Capaian Waktu 7,771 Detik

Saat ini Maria berprofesi sebagai seorang prajurit TNI Angkatan Laut (AL) dengan pangkat Mayor Laut Suplai.  

Terkait PON XX, dirinya berharap agar para atlet PON dapat memberikan yang terbaik bagi bumi Cenderawasih, terlebih Papua sebagai tuan rumah. 

"Tidak harus menjadi juara, tetapi berikan yang terbaik itu berjuang dulu, harus jungkir balik," tutupnya dengan tertawa kecil.

Sekadar diketahui, dari Sorong Papua Barat,  api abadi PON XX tiba di Kabupaten Biak Senin (27/9/2021) pukul 12.00 WIT di Bandara Frans Kaisiepo Biak.

Kemudian dilanjutkan dengan prosesi serah terima api PON oleh atlet Lisa Rumbewas. 

Lalu diserahkan kepada pasukan Inti & pasukan Atlet, untuk dikirabkan menuju Kantor Bupati Biak Numfor.

Keempat atlet legendaris yang mengarak obor api PON di Biak ialah, Pino Bahari, Yayuk Basuki, Maria Aibekob, dan Franklin R Burumi. (*) 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved