Membeli Ikan Segar hingga Menyembunyikan Sapu, Ini 8 Tradisi Unik Perayaan Natal di Berbagai Negara
Umat Kristen dan Katolik dari seluruh dunia selalu merayakan Natal setiap tanggal 25 Desember.
TRIBUN-PAPUA.COM - Umat Kristen dan Katolik dari seluruh dunia selalu merayakan Natal setiap tanggal 25 Desember.
Meski begitu, masing-masing negara memiliki tradisi tersendiri untuk merayakan Hari Kelahiran Yesus Kristus tersebut.
Seperti berkumpul dengan keluarga, makan makanan khas hingga berbelanja.

Baca juga: Warna Merah dan Hijau, Lonceng, hingga Bintang, Ini Arti Simbol yang Sering Digunakan saat Natal
Baca juga: Sejarah Asli Sosok Sinterklas yang Selalu Muncul dari Cerobong Asap Setiap Natal, Siapakah Dia?
Berikut ini merupakan 8 tradisi unik untuk merayakan Natal yang ada di dunia:
1. Australia
Karena tinggal di Bumi bagian selatan, perayaan Natal dinikmati oleh publik "Negeri Kanguru" dalam suasana musim panas.
Biasanya, mereka akan berkumpul di luar saat jam makan siang, dan memanggang barbekyu yang mereka sebut "barbie", dan pergi ke pantai.
Bapak Natal, atau dikenal umum sebagai Sinterklas, biasanya muncul menggunakan papan selancar alih-alih kereta luncur.
Tradisi Natal lain yang ada di Australia adalah Carols by Candlelight, yang dirayakan di seantero kota di sana.
Biasanya, sekelompok orang akan berkumpul di jalan, dan menyanyikan lagu-lagu Natal sambil memegang lilin.
Di kota besar seperti Melbourne maupun Sydney, tradisi tersebut biasanya akan diliput dan disiarkan di televisi.
2. China
Jika di banyak negara Natal dimeriahkan permen maupun kue-kue manis, di China apel berada di daftar teratas hidangan yang disajikan.
Diyakini, tradisi itu terjadi karena kesamaan karakter kata antara Natal (ping'an ye), dengan apel (ping guo).
Meski bukan hari libur resmi, Natal dilaporkan semakin mendapat tempat dari tahun ke tahun, di mana apel akan dibungkus sebagai hadiah.
3. Ceko
Di negara kawasan Eropa Tengah itu, perayaan terbesar justru terjadi di Malam Natal, di mana hidangan tradisional, termasuk fried carp, dihidangkan.
Beberapa pekan sebelum perayaan, para keluarga bakal membeli ikan segar, dan memelihara mereka sebelum diolah.
Namun akhir-akhir ini, ada yang memutuskan untuk melepaskannya di sungai begitu dipelihara untuk menghindari disebut kejam terhadap hewan.
Terdapat juga takhayul bagi kalangan lajang, terutama perempuan, di mana mereka akan melemparkan sepatu dari atas bahu mereka.
Jika sepatu itu mendarat tepat di pintu, para perempuan itu diyakini bakal mendapat proposal pernikahan di tahun depan.
Baca juga: Saling Kirim Kartu Ucapan Selamat Hari Natal menjadi Tradisi, Siapa yang Pertama Kali Memulainya?
4. Jepang
Di Negara "Sakura" tersebut, jaringan ayam goreng asal AS, Kentucky Fried Chicken (KFC), menjadi makanan wajib saat Natal.
Kisahnya berawal dari 1970-an, saat manajer restoran pertama KFC Jepang memulai kampanye "pesta ember" ayam goreng.
Si manajer mengatakan dia terinspirasi dari pembicaraan warga asing yang mengaku kangen dengan hidangan kalkun saat Natal.
Dia kemudian memikirkan makan malam dengan ayam goreng bisa menjadi solusi, dan memasarkannya sebagai salah satu cara merayakan Natal.
Pada 2016, tercatat ada 3,6 juta warga Jepang yang memutuskan merayakan Natal dengan makan malam menggunakan KFC.
5. Meksiko
Di kota-kota di Negara "Sombrero", terdapat festival bernama Las Posadas yang dirayakan antara 16 sampai dengan 24 Desember.
Festival Las Posadas mengenang perjalanan Yusuf dan Maria dari Nazareth ke Betlehem, dan mencari tempat agar Maria bisa melahirkan Yesus.
Para anak-anak akan berpakaian seperti Yusuf, Maria, hingga malaikat, dan bakal berhenti di rumah yang sudah ditentukan.
Di setiap rumah yang disinggahi, prosesi dimulai ketika pasangan itu menanyakan apakah bisa menginap, yang kemudian dibalas dengan minuman serta lagu Natal dinyanyikan.
Prosesi itu berlangsung selama sembilan hari untuk menghormati bulan kehamilan Maria. Di hari terakhir, anak-anak bakal memecahkan pinata berisi mainan dan manisan.
6. Norwegia
Bagi sebagian masyarakat di sana, masih terdapat kepercayaan tertentu ketika perayaan Natal tiba. Misalnya menyembunyikan sapu.
Tradisi sebelum tidur dipercaya mencegah penyihir dan roh jahat mencuri sapu mereka pada 24 Desember, dan digunakan untuk terbang.
Kemudian di hari H, biasanya mereka akan menyajikan manisan bernama riskrem. Yakni puding beras dingin dengan saus berry.
Keluarga bakal menyajikan satu riskrem dengan sebongkah kacang almon di dalamnya. Siapa pun yang mendapatkannya bakal bernasib baik di tahun depan.
Baca juga: Sejarah Pohon Cemara yang Selalu Hadir di Setiap Perayaan Natal, Pertama Dikenal di Amerika Serikat
7. Filipina
Negara yang dipimpin Presiden Rodrigo Duterte itu mempunyai perayaan Natal yang paling panjang dan mewah di dunia.
Perayaan itu biasanya berlangsung antara September hingga Januari, di mana lentera bernama "parols", terbuat dari bambu dan kertas dipasang di kota dan desa.
Bahkan, ada kontes untuk melihat dekorasi Natal tercantik. Kemudian di Malam Natal, mereka akan berkumpul untuk menikmati jamuan besar.
Di antara kuliner yang disajikan adalah puto bumbong. Yakni bambu diisi nasi ungu, mentega, gula, hingga kelapa.
8. Senegal
Meski mayoritas penduduknya Muslim, Natal tetap dimeriahkan secara meriah di mana ibu kota Dakar dihias menggunakan ornamen pohon hingga lampu gemerlap.
Dilaporkan Quartz, baik Muslim maupun Kristani di Senegal merayakan hari besar agama mereka dalam semangat kebersamaan.
Peres Noel, atau Sinterklas di Senegal, sering muncul di supermarket di Dakar.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 8 Tradisi Natal di Seluruh Dunia, Apa Saja?