ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

TNI Desersi Culik dan Aniaya Fandi hingga Dibuang ke Jurang, Diduga Dicurigai Jadi Mata-mata Polisi

Orangtua korban penganiayaan oleh seorang tentara desersi, Daniel Ginting yang berkomplot dengan seorang oknum polisi mencurigai sesuatu.

HO via Tribun Medan
Tentara desersi Daniel ginting dan korbannya Fandi Wahyudi. Fandi dicurigai sebagai informan polisi terkait peredaran narkoba. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Orangtua Fandi Wahyudi, korban penganiayaan oleh seorang tentara desersi, Daniel Ginting yang berkomplot dengan seorang oknum polisi mencurigai sesuatu.

Yakni Khairunnisa, menduga Fandi dicurigai sebagai informan polisi terkait peredaran narkoba.

Daniel yang disebut adalah oknum tentara yang bertugas di Kodam II/Sriwijaya Palembang, menganiaya Fandi dan menelantarkannya ke daerah Birubiru, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Penuturan ibunda, kejadian baru ini ternyata sudah pernah dialami anaknya. Tahun lalu, mereka telah membuat laporan polisi ke Polsek Patumbak.

Polisi saat itu beralasan tidak ada saksi yang melihat Fandi disiksa Daniel.

Baca juga: Viral Seorang Kakek Temani Nenek Jalan Kaki Sejauh 6 Km ke Lokasi Vaksinasi, Begini Kisahnya

Baca juga: Berlinang Air Mata, Ibu Cerita Kronologi Dilarang Ketemu Anak oleh Oknum Polri di Rumah Mantan Suami

Dijebak

Menurut cerita Khairunnisa, ibu dari Fandi Wahyudi, usai menculik dan menyiksa Fandi Wahyudi, Daniel Ginting membawa korban ke kawasan Birubiru, Kabupaten Deliserdang.

Fandi Wahyudi, korban penculikan dan penyiksaan oknum TNI desersi bernama Daniel Ginting
Fandi Wahyudi, korban penculikan dan penyiksaan oknum TNI desersi bernama Daniel Ginting (HO via Tribun Medan)

Di sana, Daniel Ginting menemui oknum polisi yang merupakan temannya.

"Jadi anak saya ini dijebak. Mereka mau menyerahkannya ke seorang polisi di Birubiru," kata Khairunnisa, Selasa (5/10/2021).

Rencananya, Fandi Wahyudi akan dijerat dalam kasus narkoba.

Namun, lanjut Khairunnisa, karena saat itu kondisi Fandi Wahyudi sudah babak belur dengan mata nyaris tak bisa melihat, oknum polisi itu tidak mau menerima Fandi.

Oknum polisi itu enggan membawa Fandi ke polsek.

"Polisinya enggak mau," kata Khairunnisa.

Lantaran oknum polisi tersebut menolak, Daniel Ginting kemudian membawa Fandi Wahyudi ke Desa Jaranguda di Kabupaten Tanah Karo.

Baca juga: Wanita Paruh Baya Tewas Terjatuh saat Berniat Selamatkan Kucing yang Terjebak di Atas Loteng

Di sana, Fandi Wahyudi dibuang ke jurang yang dipenuhi semak belukar pada Jumat (1/10/2021) tengah malam, dengan harapan korban tewas dan tidak ditemukan lagi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved