PON XX Papua
Menpora Mampir ke Venue Karate PON XX Papua: Cabor Unggulan Jelang Olimpiade Paris 2024
Saya juga mengerti sedikit tentang karate, makanya saya paham bagimana mereka tetap bisa menunjukkan prestasi dan performa
Penulis: Arni Hisage | Editor: M Choiruman
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Tyo Effendy
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali berkesempatan hadir dalam pembukaan cabang olahraga karate di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Senin (11/10/2021) siang.
• Sempat Grogi Pertama Ikut PON, Krisda Putri Tuai Medali Emas: Spesial Untuk Warga Sulawesi Selatan
Perlombaan seni bela diri yang berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Hena Taje, Kota Jayapura itu mendapat sorotan dari sang menteri.
"Pertandingan karate yang saya saksikan saya memiliki kualitas yang bagus," ujar Menpora Amali kepada awak media dan Tribun-Papua.com.
Meskipun GSG Hena Taje memiliki fasilitas yang tak sebagus venue PON XX Papua lain dengan berstandar internasional.
Baca juga: Kalahkan Juara Bertahan, Krisda Putri Rebut Medali Emas Karate Untuk Sulawesi Selatan
Zainudin Amali yakin hal tersebut tidak mengurangi prestasi yang ditorehkan para atlet Karate.
"Saya juga agak mengerti sedikit tentang karate, makanya saya paham bagimana mereka tetap masih bisa menunjukkan prestasi dan performa," lanjut Menpora.
"Karate menjadi cabang olahraga unggulan kita dan tengah dipersiapkan untuk Olimpiade Paris 2024 dengan cara benar-benar melakukan pembinaan dan kompetisi," sambung Menpora.
Selama kunjungannya, Menpora Zainudin Amali juga berkesempatan memberikan medali kepada para juara karate pada nomor Kata Perorangan Putri.
Baca juga: Dapat Latihan Khusus dari Sang Ibu, Ivan Taher Usai Rebut Medali Emas: Berkat Allah SWT
Salah satunya yakni kepada atlet Sulawesi Selatan, Krisda Putri yang berhasil meraih medali emas.
Berikutnya pada Sisilia Agustiani Ora dari Jawa Timur dengan capaian medali perak.
Terakhir, Menpora juga memberikan medali pada Marzella dari Banten dan atlet Sulawesi Tengah, Yuningsih yang berhak atas keping perunggu. (*)