PON XX Papua
PB PON XX Papua Dilaporkan ke Polisi Karena Tak Bayar Transportasi
Polisi berupaya menghubungi Panitia PON untuk datang memberikan kejelasan terkait biaya transportasi yang belum dibayarkan, namun dicueki.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Sejumlah sopir rental melaporkan Panitia Besar PON XX Papua ke Kepolisian Sektor Jayapura Selatan, lantaran tak jasanya belum dibayarkan.
Laporan polisi dibuat pada Kamis (28/10/2021) malam.
"Kami laporkan PB PON ke Polisi karena terkesan mereka tidak bertanggungjawab membayar biaya transportasi," kata Koordinator sopir transportasi, Jonas Serpara ketika dikonfirmasi Tribun-Papua.com, Jumat (29/10/2021)
Jonas menuturkan, saat membuat melapor, polisi berupaya menghubungi Panitia PON untuk datang memberikan kejelasan terkait biaya transportasi yang belum dibayarkan.
Baca juga: Miris, Ibu di Medan Malah Minta Pelaku Belikan iPhone Usai Anaknya Dirudapaksa
Namun, kaha Jonas, pihak panitia terkait menolak datang ke kantor polisi.

"Polisi berusaha hubungi PB PON untuk datang menjelaskan kenapa biaya transportasi yang belum dibayarkan, tapi mereka tidak mau datang," ujarnya.
Karena itu, pihak sopir rental yang merasa dirugikan memberikan waktu hingga 3 November 2021 kepada PB PON untuk menyelesaikan masalah ini.
Kata Jonas, jika sampai pada 3 November tak ada kejelasan maka mereka akan membawa persoalan ini ke ranah hukum.
Baca juga: Warga Medan Deklarasi Dukung Luhut Pandjaitan Capres 2024
Sebelumnya, Kapolsek Jayapura Selatan AKP Hendrik Seru mengatakan pihaknya akan membantu para sopir untuk mencari solusi.
"Kami akan berusaha mencari solusi karena belum ada titik temu antara pihal manajemen dengan sopir-sopir yang mobilnya digunakan saat PON," tambah dia.
Seperti diketahui, Pekan Olahraga nasional XX papua 2021 telah usai dan terbilang sukses. Namun, masih banyak hak relawan dan sopir yang berkontribusi dalam iven ini belum dibayarkan tuntas.
Baca juga: Dana Hibah Rp 7 Miliar Dikorupsi, Ketua KPA Papua Ditahan Jaksa di Sel Brimob
Psa Kamis (28/10/2021), sebanyak 525 sopir rental yang tergabung dalam Bidang Transportasi Lintas Papua, demo menuntut kejelasan pembayaran jasanya selama PON XX Papua.
Jonas mengatakan, mereka sudah dijanjikan setelah penutupan PON akan dilunasi. Namun hingga saat ini janji itu belum ditunaikan. (*)