KKB Papua
Mengenang Kembali Ipda Yesaya, Polisi Pengawal Kotak Suara Pilkada yang Tewas Ditembak OPM di Papua
Ipda Yesaya Nussy ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat mengawal pemungutan suara Pilkada tahun Rabu 27 Juni 2018 lalu di Distrik Torere.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Ipda Yesaya H Nussy adalah seorang perwira polisi yang bertugas di Polres Puncak Jaya.
Ia tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat mengawal pemungutan suara Pilkada tahun Rabu 27 Juni 2018 lalu di Distrik Torere, Kabupaten Puncak Jaya.
Sebelumnya ditemukan tewas, Ipda Yesaya sempat dikabarkan hilang di sungai usai speed boat yang ditumpanginya beserta beberapa orang lainnya di serang KKB dari berbagai arah.
Ia ditemukan 300 meter tidak jauh dari lokasi penyerangan oleh KKB.
Baca juga: Masih Ingat Perwira Kopasus Korban Tembak OPM di Intan Jaya Papua 2019 Lalu, Inilah Sosoknya
Bahkan saat dievakuasi korban masih berpakaian dinas lengkap berikut dengan senjat api jenis revolver yang masih menempel di tubuhnya.
Selain Ipda Yesaya H Nusi, dalam insiden itu satu bintara atas nama Brigpol Sintong Kbarek pun gugur dalam aksi penyerangan tersebut.
Kapolda Papua yang dijabat Irjen Pol Boy Rafli Amar saat itu mengungkapkan, penembakan terhadap dua anggota Polres Puncak Jaya, menambah daftar panjang kematian anggota Polisi di Papua akibat penyerangan kelompok kriminal bersenjata.
Baca juga: Mengenang Kembali Jenderal TNI Bintang 1 yang Tewas di Tangan OPM di Papua
diketahui Insiden penembakan KKB di distrik Torere terjadi pada hari pemungutan suara Pilkada Gubernur Papua, Rabu (27/6/ 2018) lalu.
Dimana speed yang mengangkut 9 anggota Pam Pilkada Polres Puncak Jaya diberondong tembakan oleh KKB, saat mengawal logistik hasil pemungutan suara.
Baca juga: Mengenang Polisi Peraih Bintang Jasa Yang di Sandera Lalu Dibunuh KKB Pimpinan Goliat Tabuni
Dari insiden ini selain kedua anggota Polri yang tewas juga menewaskan Kadistrik Torere, Obaja Fruaro. Sedangkan 7 anggota lainnya selamat setelah meloncat ke sungai.
diduga kuat kelompok yang menewaskan dua anggota Bhayangkara tersebut merupakan KKN Pimpinan Goliat Tabuni.
Sosok Goliat Tabuni
Diketahui Goliat Tabuni adalah panglima tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.
Ia bermaskas di Tingginambut Puncak Jaya Papua sejak 2004 silam.
Dirinya merupakan bekas anak buah Kelik Kwalik, ia resmi dilantik Jenderal TPNPB 11 Desember 2012.
Goliath Tabuni memimpin perang di puncak jaya dengan sistem strategi gerilya.
Sejauh ini aksi Goliath Tabuni sudah cukup meresahkan warga, bahkan tidak sedikit korban berjatuhan dari warga sipil hingga TNI Polri di Puncak Jaya.