Viral Video Bocah 10 Tahun Berlaku Kasar pada Neneknya, Dinas Sosial Langsung Bertindak
ebuah video yang memperlihatkan seorang bocah berkaus dan bercelana pendek oranye berbuat kasar terhadap seorang wanita tua viral di media sosial.
TRIBUN-PAPUA.COM - Viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan perlakuan kasar seorang bocah laki-laki pada wanita tua yang merupakan neneknya.
Video viral tersebut juga diunggah oleh sebuah akun di Instagram yang hingga Senin (1/11/2021) siang sudah ditonton lebih dari 20 ribu kali.
Dalam video amatir berdurasi 18 detik tersebut terlihat bocah laki-laki memakai kaos berwarna oranye menghampiri wanita tua yang tengah menjemur pakaian di halaman depan rumahnya.
Baca juga: Viral Wajah Pelaku Penipuan Berkedok Arisan Online, Korban Capai Puluhan Orang dan Rugi Ratusan Juta
Baca juga: Viral Video Mahasiswa Dikeroyok Senior, Polisi Koordinasi dengan Pihak Kampus untuk Kejar Pelaku
Bocah yang menenteng senjata tajam tersebut terlihat membentak hingga menendang beberapa kali orangtua tersebut.
Di akhir video, bocah tersebut kembali menendang hingga memaki wanita tua itu yang berlari masuk ke rumah meninggalkannya.
Dalam postingan video tersebut juga disertai keterangan yang menyebutkan peristiwa tak pantas tersebut terjadi di wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
"Kejadian ini di Desa Blaru, Kota Pati, Jawa Tengah. Anak ini berusia 10 tahun dan yang ditendang ini adalah neneknya," Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pati dr Muhtar membenarkan kejadian tersebut terjadi di wilayahnya.
Menurutnya, bocah laki-laki yang ada dalam video tersebut saat ini masih duduk di kelas 5 bangku Sekolah Dasar (SD).
Sementara wanita tua yang menerima perlakuan kasar tersebut tak lain adalah nenek kandungnya dari sang ibu.
"Sudah kami respons dan tindaklanjuti. Hari ini saya dan pihak terkait sudah datangi ke rumah neneknya dan pelajar SD tersebut," kata Muhtar saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Senin.
Baca juga: Ketua DPR Papua Minta TNI-Polri dan OPM Hentikan Perang di Intan Jaya
Muhtar menjelaskan, berdasarkan hasil monitoring Dinsos Kabupaten Pati, pelajar SD berusia 10 tahun tersebut berlatar belakang dari keluarga broken home.
Dia lama hidup terpisah dengan orangtua kandungnya dan terpaksa tinggal berdua dengan neneknya.
Bapaknya tinggal di Pucakwangi, Pati dan Ibundanya mengais rezeki di Semarang.
Bocah laki-laki ini juga sempat menjadi korban bullying di sekolahnya terdahulu hingga akhirnya pindah ke sekolah lain.
Asam garam hidup tak mengenakan yang dialami pelajar SD tersebut dinilai mempengaruhi kondisi psikisnya hingga berujung bersikap tanpa memperhatikan norma dan nilai sopan santun.