News
Cheir Woman W20: Perempuan Pedesaan Akan Masuk Isu Penting di G20 2022
Provinsi Papua terpilih sebagai satu di antara Kordinator Host Side Meeting di Indonesia terkait dengan pelaksanaan Women 20 (W20) tahun 2022.
Penulis: Zaneta Chrestella Mirino | Editor: Ri
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Tirza Bonyadone
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Terkait dengan pelaksanaan Women 20 (W20) tahun 2022, Provinsi Papua terpilih sebagai satu di antara Kordinator Host Side Meeting di Indonesia yang akan dikunjungi anggota W20 yakni istri-istri kepala Negara anggota G20.
Melihat hal ini, Chair Woman W20 Handriani Uli Silalahi, Ketua Komite W20 Tantri Wik Djatmika bersama Ketua Umum Cendekiawan Perempuan Papua (CPP) Rosaline Rumaseuw, melakukan pertemuan bersama Ketua Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Yulce Enembe.
Dengan isu utama yakni bagaimana Kehidupan Perempuan Pedesaan bisa seimbang dan setara, khususnya di Papua.
Baca juga: Melalui Women 20, Yulce Enembe Harapkan Buta Huruf di Papua Harus Bisa Diatasi
Chair Woman W20 akui cukup senang dalam pertemuan kali ini, karena bisa bertemu dan mendiskusikan secara langsung, terkait perencanaan ini.
"Puji Tuhan sekali pada hari ini kami bisa melakukan pertemuan bersama Istri Gubernur Papua Ibu Yulce Wenda Enembe, kami berdiskusi cukup panjang dan bisa melihat masalah utama serta usulan yang bisa kami masukan di G20," tuturnya saat diwawancarai Tribun-Papua.com, Sabtu (6/11/2021).
Selain itu, Uli sapaan akrabnya mengatakan permasalahan di Papua ternyata lebih besar dari yang terpikirkan.
Baca juga: Info CPNS 2021: Jadwal Lanjutan Seleksi untuk SKD dan Pelakanaan SKB
"Mendengar cerita langsung dari Ibu Yulce tadi, membuat kami sadar bahwa kiranya melalui W20 G20 ini bisa diperhatikan," tegasnya saat berada di Gedung Negara kediaman Gubernur Lukas Enembe.
Nyatanya, masih banyak Perempuan Papua yang buta huruf.
Baca juga: Astisten Pelatih Boccia, Para Atlet Siap Bertanding di Peparnas Papua XVI
"Ini menjadi masukan kami ya pada saat agenda berlangsung, sehingga benar-benar dapat ketemu solusinya sepeti apa untuk ketemu gong akhir," katanya.
Tak hanya itu, ia pun bertekat untuk mengawal isu Perempuan Pedesaan ini, hingga masuk secara resmi dalam agenda G20.
"Kami bekerjasama tentunya bersama CPP agar dapat mendorong hal ini masuk pelaksanaan," ungkapnya kepada Tribun-Papua.com. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/cendekiawan-perempuan-papua.jpg)