ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Terkini

Jasa Belum Dibayarkan Panitia Konferensi Kingmi, Sopir Truk Palang Jalan Utama di Timika

Selain sopir truk dan pick-up, ada juga warga yang ikut menuntut pembayaran babi yang belum tuntas. 

Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
JALAN DIPALANG - Sejumlah sopir gelar aksi pemalangan jalan di depan sekretariat panitia konferensi Sinode Gereja Kingmi di jalan Cenderawasih Timika, Papua, Rabu (10/11/2021) 

Laporan Reporter Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Sejumlah pengemudi truk dan pickup di Timika melakukan aksi pemalangan jalan lantaran jasa mereka belum dibayar selama pelaksanaan Konferensi Sinode Gereja Kingmi XI se-Tanah Papua, pekan lalu.

“Acara sudah bubar, kenapa kami belum dibayar? Kalau bayar belum jelas, kami minta ada perwakilan panitia yang beri penejelasan. Kami juga butuh uang, kami minta cepat dibayar,” ungkap seorang sopir yang enggan namanya disebut, di depan Sekretariat Kepanitiaan Konferensi Kingmi, Jalan Cenderawasih Timika, Rabu (10/11/2021). 

Selain sopir truk dan pick-up, ada juga warga yang ikut menuntut pembayaran babi yang belum tuntas. 

Pantauan Tribun-Papua.com, jalan dipalang dengan cara memarkirkan truk dan pickup di tengah jalan.

Baca juga: Pertama di Indonesia, 2.500 Ekor Babi di Papua Dimasak Secara Adat dan Tembus Rekor MURI 

Akibatnya, arus lalu lintas dari arah SP2 ke Timika macet dan terhambat kurang lebih 30 menit. 

Aksi tersebut dibubarkan anggota kepolisian Polres Mimika. Polisi langsung mempertemukan perwakilan panitia konferensi dengan para sopir. 

Ketua I Panitia Konferensi Sinode XI Kingmi, Pdt Menas Mayau mengatakan, pembayaran jasa transportasi berupa truk dan pickup tersebut pasti dibayar panitia. 

"Semua truk dan pickup termasuk mobil lainnya telah masuk dalam daftar kepanitiaan. Karena panitia mendata melalui nomor plat dan nama pengemudi," ungkapnya.

Baca juga: Mengenal Ismai Marzuki, Maestro Musik Indonesia yang Muncul di Google Doodle

Ia mengatakan, Konferensi ini merupakan hajatan besar di tanah Papua, sehingga banyak bidang dalam kepanitiaan yang membayar berbagai jasa dan barang secara bertahap. 

"Khusus untuk jasa transportasi akan dibayar dengan jumlah hari pelayanan. Ada pula yang memang dikontrak selama konferensi berlangsung mulai tanggal 1 hingga 6 November," katanya.

Demikian juga untuk pembayaran bagi warga pemilik babi, diharapkan agar para sopir bersabar dan menunggu proses dilakukan panitia.

“Kami tetap bayar. Hanya saja kami belum bisa pastikan kapan tanggalnya untuk kami bayar. Ini persoalan uang. Makanya kami harus berhati-hati dan pembayaran pertahap ke setiap bidang."

"Sekarang kami sementara proses untuk pembayaran untuk kontingen yang jauh seperti dari Papua Barat dan lainnya” kata Menas. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved