KKB Papua
Door to Door, OPM Ancam Warga Dengan Senjata Supaya Dapat Bahan Makanan
Gangguan keamanan yang dilakukan oleh kelompok separatis pimpinan Undinus Kogoya telah membuat keresahan bagi sejumlah masyarakat di Intan Jaya.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Gangguan keamanan yang dilakukan oleh kelompok separatis pimpinan Undinus Kogoya telah membuat keresahan bagi sejumlah masyarakat di Intan Jaya.
Diketahui ada seitar 500 orang yang terpaksa meninggalkan kampung dan berlindung di Gereja ataupun pos-pos keamanan.
Menurut sumber yang tidak mau disebutkan identitasnya mengatakan KKB sering kali KKB mengancam dan memeras harta benda masyarakat di perkampungan.
“Beberapa kali OPM datang ke rumah warga untuk mendapatkan sejumlah bahan makanan dengan cara mengancam pakai senjata,” jelasnya.
Baca juga: Intan Jaya Berangsur Kondusif, Penerbangan Pesawat di Kontrol TNI-Polri, Pegawai Arinav Menghilang
Aksi-aksi tersebut kata dia yang akhirnya membuat warga merasa takut dan memilih mencari tempat yang dirasa lebih aman.
“Mereka semua merasa sangat takut dan pergi dari rumah masing-masing,” jelasnya.
Ia juga membeberkan Agustina Ondou (21) yang tertembak di Kampung Mamba merupakan ulah dari KKB.
Baca juga: Organisasi Papua Merdeka Buka Suara Soal Politik Beny Wenda di Luar Negeri Untuk Kepentingan Pribadi
Peristiwa bermula ketika kelompok separatis yang diduga berjumlah belasan orang terlebih dahulu melakukan penyerangan ke arah pos TNI.
Karena situasi tersebut korban yang merasa panik mencoba berlari mengamankan diri. Namun tiba-tiba korban ditembak oleh kelompok separatis.
“Waktu itu korban dalam perjalanan pulang dari pasar. dia panik, akhirnya mencoba lari untuk mengamankan diri. Mungkin karena dia lari itu yang menarik perhatian dari kelompok separatis, dan akhirnya ditembak begitu saja dengan dalil supaya bapak aparat dituduh pelakunya,” bebernya
Baca juga: Misi Terselubung ULMWP dalam Green State Vision
Agustina Ondou diketahui mengalami luka tembak pada pinggang dan pelipis kanannya.
Pasca peristiwa tersebut korban langsung dievakuiasi oleh sejumlah pemuda, aparat pemerintah dan anggota TNI ke Puskesmas Yokatapa.
Ditambahkan bahwa saat ini korban telah dirujuk menggunakan pesawat ke RS Mitra Masyarakat di Kota Timika guna penanganan lebih lanjut.