Papua Terkini
Gedung Baru Kantor Gubernur Papua akan Didesain dengan Kearifan Lokal dan Rendah Karbon
Gedung baru Kantor Gubernur Provinsi Papua, dipastikan akan dibangin dengan konsep kearifan lokal dan rendah karbon.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Ri
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Gedung baru Kantor Gubernur Provinsi Papua, dipastikan akan dibangun dengan konsep kearifan lokal dan rendah karbon.
Hal itu diungkapkan Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Muhammad Musaad, dalam rilis yang diterima Tribun-Papua.com Rabu (17/11/2021).
Baca juga: Presiden ULMWP Protes Presiden Jokowi dan DPR RI Soal Penindakan Terhadap OPM di Papua
"Pembangunan gedung baru Kantor Gubernur Papua sebanyak 10 lantai ini, akan dikerjakan oleh PT Pembangunan dan Perumahan (PP) Tbk," sebutnya dalam rilis.
Pria asal Kabupaten Fakfak itu, menyebutkan rancangan gedung pusat Pemerintahan Provinsi Papua itu, akan dirancang sesuai kearifan lokal khas Papua.
Kaitannya dengan perijinan, Musaad kembali memastikan prosesnya sudah mendaptkan titik terang, dari Pemerintah Pusat.
Baca juga: Markas Diserbu TNI-Polri, Tiga Pantolan OPM Lari Kocar-Kacil ke Dalam Hutan
"Karena bangunan kantor gubernur lama, yang terletak di Jalan Soa Siu Dok 2 Kota Jayapura, yang kita ketahui sudah berdiri sejak 1976," terangnya.
Ia mengatakan surat persetujuan dari Kementerian PUPR, sudah ada beserta penghitungan asetnya.
Sementara itu, Musaad mengatakan bangunan kantor gubernur sudah berumur sekira 50 tahun, sehingga secara waktu memang sudah layak direnovasi.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mengidap Penyakit Paru, Politisi Demokrat, Max Sopacua Berpulang
Terlebih bangunan tersebut, selama ini telah menjalankan fungsinya sebagai gedung pemerintahan, bahkan pelayanan administrasi sudah dilakukan.
Dalam kesempatan itu, ia membantah pembongkaran gedung dilakukan tiba-tiba.
Baca juga: Deputi II BNPP, Paulus Waterpauw Ajak Pedagang Pasar Rakyat PLBN Skouw Menjaga Kebersihan
"Tetapi karena ada event PON dan Peparnas, sehingga baru dilakukan sekarang, agar kedua agenda tersebut tidak terganggu," tutupnya.(*)