Gedung Cyber Terbakar
Bukan Sembarang Gedung, Ada Apa di Dalam Gedung Cyber yang Kebakaran di Jakarta?
Bangunan ini diketahui berperan sangat vital bagi banyak perusahaan di Indonesia sehingga tergolong tempat yang sangat vital.
Kebakara Gedung Cyber berefek pada jaringan. Membuat koneksi perdagangan saham sejumlah pedagang efek terganggu, ada yang berjalan lancar, ada pula yang membutuhkan waktu.
Meski ada beberapa perusahaan broker terdampak, BEI mengklaim kebakaran pada Gedung Cyber tidak berdampak signifikan pada seluruh perdagangan saham.
“Ada dua broker yang terkendala karena kebakaran ini dan satu broker yang self suspend. Yang lain berjalan normal,” kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo.
Beberapa perusahaan penyedia teknologi juga diketahui banyak yang membuka kantor di Gedung Cyber, mulai dari penyedia web hosting, perusahaan software, hingga perusahaan keamanan siber.
Baca juga: Penduduk Papua Bertambah 1,47 Juta Jiwa 10 Tahun Terakhir, Bonus Demografi?
Gedung Cyber 1 merupakan salah satu tempat favorit operator data center meletakan perangkatnya di sana, salah satunya data center milik Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Beberapa perusahaan penyedia aplikasi juga diketahui menggunakan data center di Gedung Cyber.
Hal ini membuat beberapa aplikasi dilaporkan tumbang pasca-kebakaran terjadi.
Selain beberapa perusahaan swasta, beberapa instansi pemerintah juga memercayakan penempatan data centernya di gedung tersebut.
Baca juga: Penduduk Papua Bertambah Jadi 4,3 Juta, Begini Cara BPS Sensus di Daerah Rawan KKB
Bahkan karena kebakaran di gedung penyimpanan data center tersebut, sempat membuat ujian sekolah yang berbasis daring di beberapa daerah ditunda. (*)
Sumber: Kompas.com