ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Internasional

Kim Jong Un Larang Warga Korea Utara Tertawa dan Rayakan Pesta selama 11 Hari

Semua aktivitas yang berkaitan dengan bersenang-senang dilarang oleh pemerintah Korea Utara selama periode berkabung.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menghadiri Rapat Pleno Komite Pusat Partai Pekerja Korea, Jumat (18/6). Foto dirilis KCNA pada Sabtu (19/6) 

Namun, tahun ini semua media tidak langsung melaporkan aktivitas publik apapun yang dilakukan Kim pada Jumat pagi ini.

Baca juga: Shin Tae-yong Desak Pemain Timnas Indonesia Cepat Pulih, Mepet Persiapan Lawan Malaysia

"Pemimpin hebat dan sahabat Kim Jong Un selalu bersama kami, dan dia adalah 'suryong' abadi dan bagaikan matahari bagi revolusi," ungkap seorang warga Korea Utara.

Sebelumnya, Kim Jong Un menerapkan peraturan pada rakyat Korea Utara tentang larangan menggunakan celana jeans ketat, menggunakan potongan rambut mullet, dan orang-orang yang berdandan seperti seorang kapitalis, serta pengaruh Barat pada kalangan muda.

Pemerintah memerintahkan media massa untuk memperingatkan rakyat berhenti menggunakan budaya kapitalis ke dalam negeri.

Kim Jon Un (kanan) bersama sang ayah, Kim Jong Il, dalam peringatan ulang tahun Partai Pekerja yang ke-65 di Pyongyang, Korea Utara, pada 10 Oktober 2010. (Yahoo! News)
Kim Jon Un (kanan) bersama sang ayah, Kim Jong Il, dalam peringatan ulang tahun Partai Pekerja yang ke-65 di Pyongyang, Korea Utara, pada 10 Oktober 2010. (Yahoo! News) (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Kronologi Meninggalnya Kim Jong Il

Kim Jong il meninggal pada 17 Desember 2011.

Dikutip dari New York Times, Kim Jong il meninggal karena serangan jantung saat bepergian dengan keretanya.

Berita kematian Kim mengejutkan negara-negara di Asia dan bergema di seluruh dunia.

Korea Utara secara teknis masih berperang dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat setelah hampir 60 tahun dan hanya memiliki sedikit sekutu selain China.

Baca juga: DPR Papua Ajak Masyarakat Pegubin Jaga Keamanan, Tarius Mull: KKB dan TNI-Polri Stop Bakutembak

Korea Selatan segera menempatkan angkatan bersenjatanya dalam keadaan siaga tinggi.

Kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan, Korea Utara menguji sejumlah rudal jarak pendek pada Senin (19/12/2011) pagi.

Kantor berita mengatakan tes dilakukan sebelum pengumuman kematian Kim.

Kementerian Pertahanan di Seoul mengatakan tidak dapat mengomentari laporan tersebut.

Korea Utara telah merahasiakan kematian pemimpinnya selama kira-kira dua hari, karena berkaitan dengan transisi kepemimpinan yang sangat berbahaya.

Beberapa jam setelah pengumuman tersebut, Partai Buruh yang berkuasa dan lembaga-lembaga negara lainnya merilis pernyataan bersama yang menyatakan, penerus terpilih adalah Kim, putra bungsunya, Kim Jong-un, yang bertanggung jawab.

Baca juga: PERINGATAN BMKG: Waspada Banjir di Pesisir Jayapura, Ini Sebabnya

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved