ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pengakuan Staf saat Buruh Geruduk Kantor Pemprov Banten, Akui Dipiting hingga Amankan Diri di KM

Purwadi mengetahui beberapa barang dan makanan atau minuman hilang seusai para buruh meninggalkan kantor Wahidin.

(Tangkap layar)
Seorang buruh mengabadikan momen saat berada di dalam ruang kerja Gubernur Banten Wahidin Halim saat unjuk rasa menuntut revisi SK UMK 2022 

TRIBUN-PAPUA.COM - Staf dari Rumah Tangga Pemerintah Provinsi Banten memberikan kesaksiannya saat ruang kerja Gubernur Banten Wahidin Halim di Serang, Banten, digeruduk buruh pada Rabu (22/12/2021) sore.

Diketahui sebelumnya, pengerudukan terjadi saat aksi unjuk rasa serikat buruh dan pekerja untuk menuntut adanya revisi besaran Upah Minimun Kabupaten/Kota (UMK) di Provinsi Banten tahun 2022.

Purwadi yang kala itu masih berada di Kantor Pemprov Banten, mengaku dipiting oleh beberapa buruh yang mendatangi kantor gubernur.

Baca juga: Curhat Ibu di Bekasi saat Lapor Polisi, Disuruh Tangkap Sendiri Pelaku yang Cabuli Anaknya

Baca juga: 2 Mahasiswi Bebaskan Sopir yang Menabraknya: Kasihan Punya Istri yang Hamil, Anaknya Masih Kecil

Saat ada buruh masuk, Purwadi mengaku langsung menuju ke ruang kerja Sekretariat Gubernur Banten.

Namun ada buruh yang mendobrak pintu dan menginterogasi Purwadi.

"Begitu ada buruh masuk, saya merapat ke ruang kerja Sekretariat Gubernur. Ada buruh masuk mendobrak pintu pertama, saya ikut masuk, begitu ikut masuk saya diinterogasi," kata Purwadi, Kamis (23/12/2021).

"(Kepada buruh) saya berbohong, saya ngomong saya dari Biro Umum, padahal saya staf gubernur, tapi include-nya Biro Umum. Saya mau menyelematkan diri," sambung dia.

Saat buruh masuk ke ruang kerja gubernur, Purwadi mengamankan diri ke kamar mandi.

Jarah Makanan dan Bawa Gela di Ruang Kerja

Hal senada juga diceritakan Pengaman Dalam Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten Kota Serang, Jaka.

Ia mengaku melihat Purwadi mengalami kekerasan oleh para buruh.

"Ketika dia (buruh yang aksi) masuk ke ruang saya, mencekik staf saya, mencekik untuk dibukakan pintu, pintunya didobrak, mereka naikin kaki sambil minta difoto," kata Wahidin.

Selain itu Jaka mengatakan, massa mengambil sejumlah makanan seperti kue kering hingga air minum di ruang kerja Wahidin.

Baca juga: Geram Buruh Masuk ke Ruang Kerjanya, Gubernur Banten: Dia Mencekik Staf Saya untuk Dibukakan Pintu

Massa juga membawa sejumlah gelas yang ada di ruang kerja tersebut.

"(Makanan yang diambil) isi kulkas sama kue kering, kacang-kacangan, sama bahan baku, air minum," ujar dia.

Purwadi mengetahui beberapa barang dan makanan atau minuman hilang seusai para buruh meninggalkan kantor Wahidin.

"Cuma yang berdasar penglihatan saya saja. Ya di lingkungan situ, beliau (massa aksi) masuk ke dapur, ruang rapat, ruang kerja, ke semua lini di lingkungan situ, di sekretariat," paparnya.

Kepala Satpol PP dibebastugaskan

Terkait kejadian tersebut, Kepala Satpol PP Provinsi Banten Agus Supriyadi dibebastugaskan.

Gubernur Banten, Wahidin mengatakan Agus dibebastugaskan karena personel Satpol PP membiarkan para buruh memasuki kantor bahkan ruang kerjanya.

Dia bercerita, seharusnya personel Satpol PP tetap menjaga ruang kerja kepala daerah meski ada pedemo yang memasuki kantor kepala daerah.

"Dulu trantib ada di ruangan saya pas saya menjadi Wali Kota (Tangerang). Tapi kan itu trantib enggak ada kalau dilihat dari dokumentasi (penggerudukan kantor Wahidin)," kata Wahidin.

"Ini jadi pertanyaan kami. Kami periksa sekarang mereka," sambung dia.

Baca juga: Mama Adonia Menangis Haru Peluk Sang Anak Jadi Polisi Tiba di Bandara Sentani: Kado Natal dari Tuhan

Wahidin juga mempertanyakan mengapa Satpol PP Provinsi Banten tidak menghalangi masuknya massa aksi.

"Kenapa enggak ada yang menghalangi, semua masyarakat mengecam itu. Tidak boleh masuk seperti itu," kata Wahidin.

Wahidin pun meminta agar pihak kepolisian dapat bertindak tegas terhadap para pedemo yang telah berbuat anarkis.

"Saya meminta agar aparat kepolisian dapat bertindak tegas terhadap oknum pedemo yang telah anarkis dan merusak fasilitas pemerintah," ujar Wahidin.

(*)

Berita Daerah Lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Purwadi, Staf yang Dipiting Saat Buruh Geruduk Kantor Pemprov Banten, Amankan Diri di Kamar Mandi"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved