ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pelaku yang Tewaskan Sejoli Ternyata 3 Oknum TNI, Jenderal Andika Langsung Instruksikan Pemecatan

Pelaku di balik kecelakaan sejoli di Nagreg, Kabupaten Bandung yang menewaskan dua remaja pada 8 Desember 2021 lalu, telah ditangkap.

Tribun Jabar / Nazmi Abdulrahman
Press conference di Polda Jabar yang dihadiri perwira Kodam III Siliwangi di Mapolda Jabar, Jumat (24/12/2021) terkait kasus tabrak lari dua sejoli di Nagreg. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Pelaku di balik kecelakaan sejoli di Nagreg, Kabupaten Bandung yang menewaskan dua remaja pada 8 Desember 2021 lalu, telah ditangkap.

Pelaku yakni tiga oknum anggota TNI, dengan korban Handi Saputra (16) dan Salsabila (14).

Diketahui, jasad Handi ditemukan di Sungai Serayu Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas.

Sementara itu, Salsabila ditemukan tewas di muara Sungai Serayu, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.

Baca juga: Curanmor Jadi Atensi Polda Papua, Sepanjang Tahun ada 964 Motor Hilang

Baca juga: Modus Beli untuk Bansos Covid-19, Wanita di Mataram Lakukan Penipuan dan Raup Dana Rp1,2 Miliar

3 Oknum TNI AD Diduga Terlibat

Kapendam III Siliwangi, Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto, mengakui ada dugaan keterlibatan anggota TNI AD dalam kasus kecelakaan lalu lintas sejoli tersebut.

Hal itu diungkapkan saat jumpa pers pelimpahan perkara penyelidikan kasus kecelakaan lalu lintas yang di jasadnya dibuang ke Jawa Tengah ke Pomdam III Siliwangi, di Mapolda Jabar, Jumat (24/12/2021).

Ia mengatakan, berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh di tempat kejadian perkara, ada dugaan pelaku mengarah kepada anggota TNI AD.

Namun, pihaknya meminta waktu agar menunggu terlebih dahulu proses penyelidikan yang dilakukan oleh Pomdam III Siliwangi.

"Memang kalau dilihat dari bukti di TKP diduga dari oknum TNI AD."

"Namun kita tetap harus menunggu hasil penyidikan yang dilakukan Pomdam III Siliwangi," ujarnya di Mapolda Jabar, Jumat, dikutip dari TribunJabar.id.

Kasus tersebut, kini telah diambil alih oleh Pomdam III Siliwangi, sesuai instruksi dari Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Agus Subiyanto.

Baca juga: Ibu di Madiun Gugat Anak, Kecewa Tanah Miliknya Diam-diam Dijual Rp 250 Juta

Orang tua menunjukan foto Salsabila dan Handi Harisaputra saat ditemui di rumahnya di Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Selasa (14/12/2021).
Orang tua menunjukan foto Salsabila dan Handi Harisaputra saat ditemui di rumahnya di Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Selasa (14/12/2021). (Tribun Jabar/ Lutfi)

Identitas 3 Oknum TNI AD

Dilansir Kompas.com, ketiga anggota TNI AD yang diduga terlibat tersebut yakni Kolonel Infanteri P, Kopral Dua DA, dan Kopral Dua Ahmad.

Adapun Kolonel Infanteri P berdinas di Korem Gorontalo, Kodam Merdeka.

Saat ini, Kolonel Infanteri P tengah menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Merdeka, Manado.

Sementara itu, Kopral Dua DA berdinas di Kodim Gunung Kidul, Kodam Diponegoro.

Ia tengah menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Diponegoro, Semarang.

Kemudian, Kopral Dua Ahmad berdinas di Kodim Demak, Kodam Diponegoro.

Dirinya juga tengah menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Diponegoro, Semarang.

Baca juga: Kronologi 3 Wanita di Bali Ditemukan Lemas Terkunci di Kafe, Ternyata Disekap Gara-gara Pesta Miras

Instruksi Panglima TNI

Selanjutnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memerintahkan tiga prajurit TNI AD yang diduga terlibat dalam kematian Handi Harisaputra dan Salsabila dipecat.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Prantara Santosa.

"Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa telah menginstruksikan penyidik TNI dan TNI AD serta Oditur Jenderal TNI untuk memberikan hukuman tambahan pemecatan dari dinas militer kepada 3 oknum anggota TNI AD tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat, dikutip dari Kompas.com.

Harapan Keluarga Korban

Ditangkapnya terduga pelaku membuat keluarga Handi Saputra di Garut merasa lega.

Ayah Handi, Entes Hidayatullah, mengatakan dirinya lega mengetahui penabrak anaknya sudah diamankan polisi.

"Alhamdulillah sudah ditangkap, sekarang bapak sudah lega," ujarnya saat dihubungi TribunJabar.id, Kamis (23/12/2021).

Ia menjelaskan, dirinya saat ini mempercayakan proses hukum kepada pihak kepolisian.

Entes pun berharap penabrak anaknya itu dihukum.

"Sekarang tinggal proses hukum, biar dia dihukum seberat-beratnya," ucap dia.

Mobil Isuzu Panther hitam bernopo B 300 Q yang menabrak Handi Harisaputra (17) dan Salsabila (14) (kiri), sosok penabrak (kanan).
Mobil Isuzu Panther hitam bernopo B 300 Q yang menabrak Handi Harisaputra (17) dan Salsabila (14) (kiri), sosok penabrak (kanan). (Instagram @infojawabarat)

Sebelumnya, menurut keterangan saksi, mobil yang menabrak Handi dan Salsabila adalah Isuzu Panther berwarna hitam berpelat B 3XXX.

Pria berbaju hitam dan putih ada di dalam mobil yang menabrak Handi dan Salsabila.

Ciri-ciri dari mobil hitam tersebut juga diungkapkan oleh saksi.

"Pas saya menolong korban saya tidak melihat kondisi mobilnya."

"Namun, dalam video yang beredar terlihat ada tanda goresan di samping bumper kanan dan pintu samping depan," ujar saksi berinisial SI (25), Senin (20/12/2021), seperti diberitakan TribunJabar.id.

Tidak hanya goresan, ia juga menyebutkan mobil tersebut memiliki warna hitam di seluruh bodinya dengan kaca film warna gelap.

Setelah membawa kedua korban, kata SI, mobil tersebut melaju ke arah Jawa Tengah.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman/Sidqi Al Ghifari/Lutfi Ahmad Mauludin) (Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)

Berita Daerah Lainnya

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved