Papua Terkini
Pertamina Klaim Pertalite Masih Eksis di Tahun 2022
Patra Niaga Irto Ginting, mengatakan pada dasarnya kebijakan penghapusan jenis BBM tertentu merupakan kewenangan pemerintah.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Rencana pemerintah bakal menghapus Premium dan Pertalite secara bertahap untuk mendorong penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan masih belum bisa diterapkan pada tahun depan.
Pjs Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) Patra Niaga Irto Ginting, mengatakan pada dasarnya kebijakan penghapusan jenis BBM tertentu merupakan kewenangan pemerintah.
"Tapi kami tetap akan menyalurkan Pertalite di tahun 2022," kata Patra Niaga Irto Ginting dikutip dari laman Kompas.com, Kamis (30/12/2021).
Baca juga: Pertamina Batal Potong Gaji Karyawan
Dikatakan, seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor P20/Menlhk/Setjen/Kum1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang, yang mengatur rekomendasi penjualan BBM dengan research octane number (RON) 91.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, Premium memiliki RON 88 dan Pertalite memiliki RON 90.
Sehingga secara bertahap masyarakat akan didorong untuk menggunakan jenis BBM yang ramah lingkungan dengan RON 91 yaitu Pertamax.
"Maka tahapan selanjutnya, kami akan mendorong masyarakat menggunakan yang lebih baik supaya sesuai ketentuan minuimum RON 91," kata Nicke.
Meski demikian, Nicke menekankan, Pertamina tidak akan serta merta menghapus Pertalite.
Perseroan akan melakukan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya penggunaan BBM ramah lingkungan dan lebih baik untuk mesin kendaraan.
Baca juga: Layanan Pemerintahan di Yalimo Lumpuh Akibat Konflik Pilkada, Sekda: Seluruh OPD Harus ke Kantor
Oleh karena itu, Nicke memastikan, bahwa hingga saat ini belum ada kebijakan penghapusan BBM jenis Pertalite.
Artinya, Pertalite masih akan dipasarkan dan dapat dibeli masyarakat.
"Tidak ada ada kebijakan hari ini yang menghapuskan Pertalite. Pertalite masih ada di pasar, jadi silahkan (dibeli)," ujarnya.
"Ini lebih ke edukasi ke masyarakat mendorong menggunakan yang lebih baik yaitu Pertamax, agar kita berkontribusi terhadap penurunan karbon emisi di Indonesia," pungkasnya. (*)