ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Natal & Tahun Baru

Pesta Kembang Api Dapat Pengaruhi Kesehatan Mental

Perayaan tahun baru identik dengan pesta kembang api untuk memeriahkan suasana.

Editor: Roy Ratumakin
Istimewa
Suasana pesta kembang api saat penutupan Peparnas XVI Papua di Stadion Mandala Jayapura, Sabtu (13/11/2021). 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Perayaan tahun baru identik dengan pesta kembang api untuk memeriahkan suasana.

Namun tradisi ini rupanya bisa berdampak buruk bagi kita, khususnya jika memiliki riwayat gangguan kesehatan mental.

Dikutip dari laman Kompas.com, Dr Jessica Stern, seorang psikolog klinis di New York, AS mengatakan kembang api memberikan dampak jangka panjang yang buruk bagi kondisi fisik maupun kesehatan mental.

Baca juga: Daftar 9 Kota Terdingin di Indonesia: 2 Daerah di Papua Berada di Urutan Teratas

Pesta kembang api merupakan pertunjukkan cahaya yang diwarnai ledakan dan suara menggelegar.

Aliran secara konstan tersebut yang berlangsung dalam durasi cukup lama selama perayaan tahun baru bisa mengganggu kesehatan kita.

"Kembang api dapat mengganggu kemampuan untuk tertidur atau tetap tertidur, terutama jika menyebabkan respons kejutan yang bertahan sedikit lebih lama," kata Stern.

Trauma yang disebabkan mendengar kembang api bisa membuat seseorang sangat waspada dan malah takut untuk tidur.

Kurang tidur yang disebabkan oleh kembang api kemudian dapat berdampak pada area lain dalam hidup kita.

Baca juga: Pesta Kembang Api Ditiadakan, Penjual Mercon di Abepura Meradang

Misalnya saja kemampuan untuk fokus, memori jangka pendek, dan sikap keseluruhan semuanya terkait dengan manfaat tidur berkualitas.

Pesta kembang api juga dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan membuat seseorang lebih cepat marah.

Kondisi ini kemudian berpengaruh suasana hati dan menyebabkan stres, lalu memicu kelelahan dan ketegangan, baik pada pikiran maupun tubuh.

Baca juga: Status Kota Jayapura Level 2, BTM : Pesta Kembang Api Tahun Baru Ditiadakan

Stres dan kegelisahan yang dirasakan akibat trauma pesta kembang api juga mampu melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Tubuh tidak lagi mampu melawan penyakit secara optimal dan membuat kesehatan kita terganggu.

"Bagi individu yang menemukan bahwa kembang api berdampak pada tidur, kualitas tidur yang lebih buruk dapat berdampak pada banyak aspek kesehatan, seperti rasa lelah, ketegangan tubuh, dan sakit kepala," tambah Stern.

Penelitian tahun 2017 membuktikan, kurang tidur dapat meningkatkan risiko gangguan inflamasi, masalah pencernaan, dan penyakit umum lainnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved