ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Budaya

Wanita Suku Uaupes di Brasil: Sebelum Menikah Harus Diarak, Dipermalukan dan Dipukuli sampai Pingsan

Namun, ritual pernikahan di Suku Uaupes justru melakukan tradisi yang bisa dikatakan kejam. Wanita Suku Uaupes yang akan menikah harus rela disiksa.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Tradisi kejam Suku Uaupes pada wanita yang akan menikah. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Di dunia ini banyak suku yang tersebar di banyak negara dengan berbagai macam ritual unik yang dimiliki.

Salah satu adalah ritual pernikahan yang dianggap sakral.

Tak terkecuali Suku Uaupes di Brasil yang memiliki ritual pernikahan untuk wanita sebelum menikah.

Ritual pernikahan biasanya memanjakan wanita dengan perlakuan istimewa sebelum menikah.

Namun, ritual pernikahan di Suku Uaupes justru melakukan tradisi yang bisa dikatakan kejam.

Baca juga: Suku Agta di Pedalaman Hutan Filipina, Seperempat Populasi Prianya Diincar Ular Raksasa

Baca juga: Media India Sebut Indonesia Berjaya Jika Kembali ke Hindu, Petuah Petinggi Majapahit Ini Acuannya

Bagaimana tidak, wanita Suku Uaupes yang akan menikah harus rela disiksa.

Wanita yang akan menikah diarak keliling kampung.

Tak hanya diarak, wanita tersebut juga dipukuli sampai pingsan.

Melansir Scoop Whoop, jika para wanita itu terbangun dalam keadaan tetap sadar, dia dianggap feminin dan sudah siap menikah.

Mental para wanita benar-benar diuji dengan ritual tersebut.

 Yang membuat ritual itu lebih tak masuk akal, para wanita itu diarak sambil dipermalukan.

Para wanita diharuskan telanjang sambil dipukuli.

Terkadang mereka dipakaikan baju adat untuk menutupi beberapa anggota tubuh saja.

Baca juga: Mengenal Suku Maasai di Afrika, Meyakini Penguburan Orang Mati Berbahaya Bagi Tanah

Tradisi kejam ini disebut Menses.

Meski kejam, tradisi ini masih dipertahankan.

Hal ini karena masyarakat Suku Uaupes masih berpegang teguh pada aturan adat.

Selain ritual pernikahan untuk wanita, suku ini juga melakukan ritual pubertas yang tak kalah gila.

Selain diarak telanjang dan dipukuli, para wanita juga akan diasingan setelah menstruas pertama selama beberapa bulan.

Baca juga: Suku Munduruku di Pedalaman Amazon, Meski Tak Sekolah Mampu Memahami Konsep Geometri

Meski kebanyakan orang menganggapnya kejam, namun tradisi tetap tradisi yang akan dipegang secara turun-temurun oleh masyarakat suku tersebut.

Mereka tentunya memiliki keyakinan tertentu untuk melakukan tradisi kejam tersebut yang mungkin sulit dipahami oleh masyarakat di belahan dunia lainnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved