ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Covid19 di Papua

Ratusan Sampel Diuji, Kota Jayapura Bersih dari Omicron

Litbangkes maupun Labkesda Papua memiliki alat pendeteksi omicron yang dapat digunakan.

Penulis: Gratianus Silas Anderson Abaa | Editor: Paul Manahara Tambunan
Tribun-Papua.com/Gratianus Silas
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, dan Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Gratianus Silas

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Berbagai upaya antisipatif dilakuan Satgas Covid-19 Kota Jayapura terhadap varian baru Omicron.

Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, menyebut, berdasarkan laporan dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Papua dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Papua, hingga saat ini belum ada satupun kasus omicron di Kota Jayapura.

Baca juga: Apa Tujuan Mensos Bangun Lumbung Sosial di Kota Jayapura?

Baca juga: 4 Pemain Timnas Indonesia Pindah Klub Usai Piala AFF 2020, Berikut Sosoknya

“Dari ratusan orang yang diambil sampelnya, hasilnya itu semua negatif Covid-19, dan semuanya negatif omicron di Kota Jayapura,” kata Benhur Tomi Mano, Kamis (14/1/2022).

Bahkan, BTM yang juga Ketua Satgas Covid 19 itu mengatakan bahwa baik Litbangkes maupun Labkesda memiliki alat pendeteksi omicron yang dapat digunakan.

“Alat ini siap digunakan untuk melakukan deteksi dini omicron di Kota Jayapura,” tambahnya.

Dengan melakukan deteksi dini, maka upaya antisipatif dilakukan agar Covid 19 varian baru ini tidak menyebar luas di Kota Jayapura.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito memaparkan varian Omicron merupakan varian tingkat mutasi tinggi pada gen bagian S atau Spike.

Hal ini berdampak kemampuan deteksi alat uji diagnostik. Terutama yang menggunakan target Gen S untuk mendeteksi virus.

Saat ini indonesia menggunakan setidaknya 2 jenis alat uji. Pertama, rapid antigen yang banyak digunakan keperluan scanning.

Kedua adalah tes molekuler atau Nucleic Acid Amplification Test (NAAT) seperti pemeriksaan Real Time PCR (RT-PCR)

Akibatnya, varian Omicron terhadap alat uji khususnya rapid antigen diduga berkurang.

Pernyataan tersebut bersumber dari berbagai organisasi kesehatan seperti WHO dan Center For Disease Control (CDC)

Pernyataan tersebut dikeluarkan pada Desember 202. Dimana menyebutkan kemampuan antigen dalam mendeteksi varian omicron masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

"Rapid antigen masih ada kemugkinan masih bisa mendeteksi adanya infeksi, namun akurasi bisa berkurang," ungkap Wiku Adisasmito pada konferensi virtual, Rabu (5/12/2021).

Baca juga: KNPB: Tolak Pendekatan Humanis Pemerintah Pusat di Papua

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved