Nasional
AJI: Jurnalisme Damai Wajib Dikedepankan Pada Peristiwa Bentrok Antarwarga di Pulau Haruku
Dalam melakukan peliputan dan pemberitaan suatu peristiwa khususnya pertikaian, jurnalis harus mengedepankan jurnalisme damai.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Dalam melakukan peliputan dan pemberitaan suatu peristiwa khususnya pertikaian, jurnalis harus mengedepankan jurnalisme damai.
Hal ini ditegaskan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Ambon menyikapi pertikaian antarwarga di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.
Jurnalisme damai tak berpretensi untuk menghilangkan fakta," kata Ketua AJI Ambon, Tajudin Buano dikutip dari TribunAmbon.com, Rabu (26/1/2022).
Baca juga: Bentrok Antarwarga di Pulau Haruku Maluku Tengah, TNI-Polri Diterjunkan
Tajudin menambahkan, jurnalis diharapkan tetap mematuhi kode etik jurnalis dalam peliputan dan pemberitaannya.
"Sikap itu ditunjukkan antara lain dengan tidak mudah mempercayai informasi yang tidak tersebar lewat media sosial, terutama yang tidak berasal dari institusi resmi," sambungnya.
Apalagi kata Tajudin, saat ini telah beredar informasi tidak benar di grup-grup WhatsApp dan media sosial lainnya.
Selain narasi yang provokatif, video kekerasan (pembakaran rumah warga dan penyerangan terhadap warga) juga telah disebarkan oleh oknum tertentu di facebook pribadi.
"Lakukan verifikasi sebelum melansir berita, menghindari memuat berita dari sumber yang tidak jelas, dan menuliskannya seakurat mungkin berdasarkan fakta," ujarnya.
Baca juga: Identitas Korban Bentrok Sorong Beredar di WA, Polisi: Jangan Percaya, Tim DVI Masih Bekerja
Media hendaknya tidak tergoda untuk memuat berita sensasional, meski itu mengundang jumlah pembaca yang tinggi," pinta dia.
Tajudin juga meminta semua pihak tidak mudah mempercayai informasi yang belum terverifikasi alias hoaks dan tidak turut menyebarkannya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul: AJI Imbau Media Terapkan Jurnalisme Damai dalam Beritakan Peristiwa di Pulau Haruku