KKB Papua
Siapa Lekagak Telenggen? Pimpinan KKB di Puncak Papua yang Tewaskan 3 TNI di Gome
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Lekagak Telenggen kembali melakukan aksi terornya.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Lekagak Telenggen kembali melakukan aksi terornya.
Sosok mereka baru-baru ini mencuat kembali dengan aksi penembakan pada seorang tukang ojek hingga tewas, di Kampung Eromaga, Distrik Omkia, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (14/4/2021) lalu.
Selain itu, Lekagak Tenggelen bahkan sempat meluncurkan aksinya menyerang PT Freeport Indonesia.
Baca juga: Dalang Penyerangan Pos TNI di Puncak Papua Diungkap, Irjen Mathius Fakhiri: Lekagak Telenggen
Setelah itu, Lekagak Telenggen dan pasukannya melakukan penyerangan di Pos TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Kamis (27/1/2022).
Dalam penyerangan tersebut, tiga prajutir TNI gugur.
Berikut fakta-fakta sosok Lekagak Tenggelen, pimpinan KKB di Papua, dikutip Tribun-Papua.com dari berbagai sumber:
1. Inisiator KKB dengan Rencana Serang Freeport
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengungkapkan rentetan perjalanan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang saat ini berada di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Menurut Fakhiri, perjalanan KKB dimulai pada 2018, dengan Lekagak Telenggen sebagai inisiatornya.
Baca juga: Kapolda Papua Mengutuk Keras Aksi Penembakan di Distrik Gome Kabupaten Puncak
"2018 itu semua kelompok yang ada di daerah Mulia (Puncak Jaya), Sinak (Puncak), mereka berkumpul di Ilaga untuk membangun rencana menuju PT Freeport, mereka berkumpul di sana, bukan menguasai Puncak," ujar Fakhiri, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/4/2021).
Saat itu, kata Fakhiri, pimpinan Lekagak Telenggen yang berasal dari Ilaga, lalu KKB pimpinan Sabinus Waker yang berasal dari Intan Jaya, bergabung menuju Tembagapura, Kabupaten Mimika, untuk menganggu operasional PT Freeport Indonesia.
Baca juga: Ayah dari Serda Rizal: Anak Saya Gugur Saat Tugas Negara, Semoga Sahid
Namun, rencana KKB itu terlah diketahui aparat keamanan yang kemudian membuat langkah antisipasi dengan melakukan penyekatan wilayah.
Hanya KKB pimpinan Jhony Botak yang berada di Kali Kopi, yang sempat berhasil masuk ke kawasan perkantoran PT Freeport Indonesia.
Sementara kelompok dari luar Mimika berhasil dihalau.
Fakhiri mengatakan, kegagalan KKB masuk ke Freeport yang kemudian membuat keamanan di Intan Jaya menjadi tidak kondusif.