ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Covid 19

Vaksinasi Pedagang Pasar, Asparindo: Tersisa Kurang dari 10 Persen yang Masih Khawatir

Pada survei terhadap pedagang pasar basah pada November 2021, tergambar jika persepsi akan keamanan dan keampuhan vaksin membaik.

Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Istimewa
ilustrasi vaksinasi 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA- Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (Asparindo) mendukung upaya vaksinasi dengan melalui program cek fakta serta edukasi serta sosialisasi tentang hoaks vaksinasi kepada pedagang pasar.

Manajer Riset Katadata Insight Center Vivi Zabkie mengatakan, hanya tersisa kurang dari 10 persen yang tetap khawatir mengenai efektivitas dan efek samping vaksin Covid-19.

Pada survei yang dilakukan terhadap pedagang pasar basah pada November 2021 lalu ini juga tergambar jika persepsi akan keamanan dan keampuhan vaksin pun membaik.

Baca juga: VIRAL Kapolsek Bocorkan Kematian Soeharto, Benarkah Ibu Tien Meninggal Akibat Ditembak Anaknya?

“Ada peningkatan pada persentase pegadang yang menyatakan setuju jika vaksin efektif dan aman. Pada survei pertama (baseline) sebanyak 17,8 persen pedagang menyatakan ragu akan efektivitas vaksin. Namun setelah 5 bulan kami lakukan sosialisasi, berikan informasi yang bener serta melakukan cek fakta hoaks, yang ragu akan efektivitas vaksin menurun menjadi 6,6 persen saja,” ujar Vivi.

Ia menambahkan bila persepsi akan keamanan dan efektivitas ini dimonitor oleh KIC untuk melihat pengaruhnya pada kesediaan vaksinasi.

“Ini meningkat, jumlah yang mau divaksinasi serta kami lihat juga ada perubahan sikap. Kami menduga sikap pedagang ini sedikit banyak juga mencerminkan sikap masyarakat secara umum,” jelas Vivi.

Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (Asparindo) Suhendro mengatakan, sekitar 95 persen pedagang pasar di seluruh Indonesia sudah menerima vaksinasi lengkap dosis 1 dan 2.

Baca juga: Desember 2021, Uang Beredar Meningkat, BI: Tercatat Rp 7.867 Triliun

Menurut dia, saat ini pedagang pasar tinggal menunggu vaksinasi booster atau penguat.

“Para pedagang pasar sudah terinformasi dan sadar bahwa vaksinasi itu adalah sesuatu yang harus dilakukan. Kalau balik ke awal, Asparindo itu mendapat surat dari Kemenkes terkait vaksinasi karena banyak sekali hoaks seputar vaksinasi,” kata Suhendro dalam webinar, Rabu (26/1/2022).

Asparindo telah melakukan pilot project di sejumlah pasar dan pada hari pertama tidak banyak yang datang.

Baru pada hari ke-5 dan seterusnya, pedagang pasar baru mau melakukan vaksinasi.

Baca juga: Tahun Ini BI Target Pertumbuhan Ekonomi 5,5 persen, Johanna: Cukup Realistis

“Ini terjadi karena hoaks yang memang sangat banyak sekali di awal-awal vaksinasi,” tambahnya.

Secara umum tren positif tersebut membuat cakupan vaksinasi pada kalangan pedagang pasar membaik.

Hal ini dapat dilihat dari perbandingan cakupan vaksinasi pada survei tahap 1 (baru 32,4 persen responden yang melengkapi dosis vaksin kedua) dan survei tahap 2 (78,2 persen responden yang melengkapi dosis kedua) dari rangkaian Survei Informasi dan Kesediaan Vaksinasi Katadata Insight Center. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved