Bisnis
Desember 2021, Uang Beredar Meningkat, BI: Tercatat Rp 7.867 Triliun
Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Desember 2021, mengalami pertumbuhan
Penulis: Gratianus Silas Anderson Abaa | Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA- Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Desember 2021, mengalami pertumbuhan.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia, hal tersebut didorong peningkatan komponen uang beredar sempit (M1) dan kuasi.
Kepala Departemen Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono mengatakan, adapun posisi M2 pada Desember 2021 sebesar Rp7.867,1 triliun atau tumbuh 13,9 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca juga: Pertimbangkan Kebijakan Fiskal 2023, Grant Thornton: Guna Tingkatkan Daya Beli Masyarakat
Jika dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya, angka tersebut juga tumbuh lebih tinggi. Di mana pada bulan sebelumnya hanya sebesar 11 persen (yoy).
“Peningkatan tersebut didorong oleh akselerasi uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 17,9 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 9,3 persen (yoy),” ujar Erwin dalam keterangannya, Senin (24/1/2022).
Untuk diketahui, M1 adalah meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi rupiah).
Baca juga: Metaverse adalah Masa Depan Perbankan
Sementara M2 meliputi M1, uang kuasi (mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta giro dalam valuta asing), dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.
Erwin kembali melanjutkan, dinamika pertumbuhan M2 pada Desember 2021 terutama dipengaruhi oleh ekspansi keuangan pemerintah dan penyaluran kredit.
Baca juga: Promosi Kopi Papua Semakin Luas, Roger Liem: Didukung Peningkatan Kualitas
Ekspansi keuangan pemerintah tercermin dari tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) yang tumbuh sebesar 37,7 persen (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan November 2021 sebesar 30,4 persen.
Penyaluran kredit juga tumbuh sebesar 4,9 persen (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,4 persen (yoy). (*)