ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Covid 19 Papua

Minta Evaluasi PTM Akomodasi Seluruh Kepentingan Siswa, Puan Maharani: 2 Tahun PJJ Anak Merasa Bosan

Siswa mengalami cognitive learning loss dan terdampaknya aspek psikis karena sekolah online

Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Tribun-Papua.com/Aldi Bimantara
JAYAPURA TERKINI - Potret peserta didik di Komplek Sekolah SD, SMP YPPK Bonaventura, dan SMA YPPK Asisi di Jalan Raya Kemiri Sentani, Kabupaten Jayapura dalam masa pandemi Covid-19, Kamis (3/2/2022). 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA- Ketua DPR RI Puan Maharani mengaku bahwa sebagai orang tua, dirinya senang melihat anak-anak sudah bisa belajar dan berinteraksi bersama teman sebayanya di sekolah.

Apalagi selama 2 tahun pandemi Covid-19, anak-anak merasa bosan akibat pembelajaran jarak jauh (PJJ). Belum lagi, kata Puan, siswa mengalami cognitive learning loss dan terdampaknya aspek psikis karena sekolah online.

“Namun, kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia membuat khawatir orang tua murid terhadap kondisi anaknya karena sekolah telah menjadi klaster penyebaran Covid-19,” kata ujar Puan, Rabu (2/2/2022).

Baca juga: PPKM Level 3 di Kota Jayapura, BTM: Februari ini, Siswa Kembali Belajar dari Rumah

Oleh karenanya, Puan meminta evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan dengan mempertimbangkan banyak indikator.

Dengan begitu, seluruh kebutuhan dan kepentingan siswa dapat terakomodir.

Puan pun berharap agar evaluasi PTM, khususnya di daerah-daerah yang sudah memberlakukan sekolah tatap muka 100 persen, memprioritaskan aspek kesehatan anak. Meski begitu, kebutuhan anak dari sisi kognitif juga diminta menjadi indikator pertimbangan.

 “Karena saya banyak menerima aduan dari guru-guru, bahwa dampak PJJ memang terasa sekali terhadap pendidikan anak. Apakah memungkinkan apabila pelaksanaan PTM menyesuaikan level PPKM daerah masing-masing,” ujar Puan.

Untuk itu, Pemerintah diharapkan melibatkan banyak stakeholder dalam melakukan evaluasi PTM. Puan menilai, keterlibatan banyak pihak terkait dapat membantu Pemerintah melihat berbagai kebutuhan dan kepentingan siswa.

 “Termasuk dengan melibatkan perwakilan orang tua dan guru. Jadi selain epidemiolog, kita harus meminta masukan dari pihak-pihak yang setiap harinya berinteraksi dengan anak,” kata mantan Menko PMK itu.

Hanya saja, Puan tetap meminta agar aspek kesehatan dijadikan sebagai indikator terdepan dalam pertimbangan evaluasi PTM. Ia menegaskan, keselamatan anak-anak harus menjadi yang utama.

“Hasil evaluasi ini nantinya akan  menjawab urgensi pelaksanaan PTM, terutama dalam kondisi peningkatan penyebaran Covid-19 di Indonesia,” tutur Puan.

Cucu Proklamator RI Bung Karno itu pun menyoroti peningkatan kasus Covid-19 yang kian meninggi setiap harinya. Puan meminta Pemerintah agar melakukan langkah-langkah darurat untuk menekan angka kasus Corona.

 “Sudah harus dipikirkan bagaimana mengurangi penyebaran virus dengan membatasi mobilitas masyarakat. Kemudian pastikan fasilitas kesehatan dan obat-obatan tersedia di seluruh daerah,” ucapnya.

 “Dan terus genjot pelaksanaan vaksinasi, baik yang primer maupun booster. Termasuk vaksinasi anak agar dipercepat sehingga seluruh anak di Indonesia dapat lebih terjaga dari bahaya Covid-19,” tambah Puan.

Cucu Proklamator RI Bung Karno itu pun menyoroti peningkatan kasus Covid-19 yang kian meninggi setiap harinya. Puan meminta Pemerintah agar melakukan langkah-langkah darurat untuk menekan angka kasus Corona.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved