Sosok
Bahlil Lahadalia, Anak Jayapura yang Gerilya Jualan Kue, Sopir Angkot hingga Jadi Menteri
Dia dikenal memiliki sejumlah perusahaan dalam berbagai sektor, mulai dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi.
Sejak sekolah dasar Bahlil turut membantu perekonomian keluarga. Ia menjual kue di sekolah.
Hal ini dilakukan demi membeli sepatu dan membiayai sekolah.
Baca juga: Kepala BKPM Bahlil Lahadalia: Menjalankan Bisnis di Papua Itu Mudah, Asal Masuknya Pas dan Benar
Saat masih bersekolah di tingkat menengah pertama, Bahlil sempat menjadi kondektur. Di tingkat menengah atas, ia pernah jadi sopir angkot.
Perjuangan Bahlil pun membuahkan hasil.
Lepas sekolah, ia melanjutkan pendidikan tinggi dengan berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Papua.
Semasa kuliah Bahlil aktif dalam keorganisasian mahasiswa. Ia pernah menjabat sebagai Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Selesai kuliah, Bahlil sempat menjadi pegawai kontrak di perusahaan Sucofindo.
Seiring berjalannya waktu, Bahlil dan teman-teman mendirikan kantor konsultan keuangan dan IT.
Pada usia 25 tahun, Bahlil menjadi direktur wilayah konsultan tersebut di Papua dan memimpin 70 orang karyawan.
3. Dekat dengan Jokowi
Sebelum menjabat Kepala BKPM, Bahlil sudah dikenal dekat dengan Jokowi.
Jokowi kerap memanggil Bahlil dengan sebutan "adinda".
Hal itu terjadi salah satunya ketika Bahlil dan Jokowi bertemu di Musyawarah Nasional Hipmi XVI di Jakarta, Senin (16/9/2019) lalu.
Saat Pilpres 2019 lalu Bahlil menyatakan dukungannya ke Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Baca juga: Menteri Luhut Ingin Majukan Wisata di Kampungnya, Izin ke Jokowi Gelar F1 dan Tour de Danau Toba
Bahkan, Bahlil juga bergabung dengan tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda.