Sosok
Bahlil Lahadalia, Anak Jayapura yang Gerilya Jualan Kue, Sopir Angkot hingga Jadi Menteri
Dia dikenal memiliki sejumlah perusahaan dalam berbagai sektor, mulai dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi.
TRIBUN-PAPUA.COM - Presiden Joko Widodo telah melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Pelantikan Bahlil digelar di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/4/2021), bersamaan dengan pelantikan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Bahlil merupakan Menteri Investasi pertama di Kabinet Indonesia Maju, menyusul perubahan nomenklatur Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi Kementerian Investasi.
Baca juga: Geser Luhut, Presiden Jokowi Tunjuk Anak Jayapura Jadi Menteri ESDM
Sebelum ditunjuk sebagai menteri, Bahlil merupakan Kepala BKPM.
Ia dilantik Jokowi sejak awal pembentukan kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin, Oktober 2019.
1. Pengusaha
Sebelum masuk ke jajaran pemerintahan, Bahlil dikenal sebagai seorang pengusaha.
Dia dikenal memiliki sejumlah perusahaan dalam berbagai sektor, mulai dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi.
Pria kelahiran Banda, Maluku Tengah, Maluku, 7 Agustus 1976 itu merupakan pemilik PT Rifa Capital Holding Company dari 10 perusahan lain.
Bahlil juga aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
Ia bergabung dengan Hipmi sejak tahun 2003. Selama 2015-2019, Bahlil bahkan menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2015-2019.
2. Sopir angkot hingga pedagang kue
Bahlil meniti kariernya dari nol. Sebelum namanya besar di dunia bisnis, ia berjuang hidup dengan berdagang kue hingga menjadi sopir angkutan umum.
Ayah Bahlil dahulu berprofesi sebagai kuli bangunan.
Sementara, sang ibu ikut bekerja membantu ekonomi keluarga dengan menjadi tukang cuci.
Sejak sekolah dasar Bahlil turut membantu perekonomian keluarga. Ia menjual kue di sekolah.
Hal ini dilakukan demi membeli sepatu dan membiayai sekolah.
Baca juga: Kepala BKPM Bahlil Lahadalia: Menjalankan Bisnis di Papua Itu Mudah, Asal Masuknya Pas dan Benar
Saat masih bersekolah di tingkat menengah pertama, Bahlil sempat menjadi kondektur. Di tingkat menengah atas, ia pernah jadi sopir angkot.
Perjuangan Bahlil pun membuahkan hasil.
Lepas sekolah, ia melanjutkan pendidikan tinggi dengan berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Papua.
Semasa kuliah Bahlil aktif dalam keorganisasian mahasiswa. Ia pernah menjabat sebagai Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Selesai kuliah, Bahlil sempat menjadi pegawai kontrak di perusahaan Sucofindo.
Seiring berjalannya waktu, Bahlil dan teman-teman mendirikan kantor konsultan keuangan dan IT.
Pada usia 25 tahun, Bahlil menjadi direktur wilayah konsultan tersebut di Papua dan memimpin 70 orang karyawan.
3. Dekat dengan Jokowi
Sebelum menjabat Kepala BKPM, Bahlil sudah dikenal dekat dengan Jokowi.
Jokowi kerap memanggil Bahlil dengan sebutan "adinda".
Hal itu terjadi salah satunya ketika Bahlil dan Jokowi bertemu di Musyawarah Nasional Hipmi XVI di Jakarta, Senin (16/9/2019) lalu.
Saat Pilpres 2019 lalu Bahlil menyatakan dukungannya ke Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Baca juga: Menteri Luhut Ingin Majukan Wisata di Kampungnya, Izin ke Jokowi Gelar F1 dan Tour de Danau Toba
Bahkan, Bahlil juga bergabung dengan tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda.
4. Menteri ESDM Ad Interim
Presiden Jokowi menunjuk Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ad interim.
Bahlil mengisi posisi Arifin Tasrif untuk sementara waktu.
Surat keputusan yang menyatakan Bahlil sebagai Menteri ESDM ad interim dilakukan telah terbit pada Kamis, 3 Februari 2022 lalu.
Kemampuan Bahlil dalam mengelola sektor energi membuatnya berkesempatan menjadi Menteri ESDM ad interim.
Selain itu, dia masih berasal dari internal kementerian yang dikoordinatori oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, di bawah komando Luhut Binsar Pandjaitan. (*)
Sumber: Kompas.com