Sosok
Mantan Sopir Angkot Ini yang Sukses Jadi Menteri di Era Jokowi
Bahlil Lahadalia meniti karier dari nol, sejak SD telah membantu keluarga dengan menjajakan kue di sekolah
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA- Bahlil Lahadalia ditunjuk Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri ESDM ad interim menggantikan Arifin Tasrif yang tengah dirawat karena positif Covid-19.
Penunjukan Bahlil sebagai Menteri ESDM ad interim berdasarkan surat dari Menteri Sekretaris Negara tertanggal 3 Februari 2022.
Bahlil Lahadalia adalah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam Kabinet Indonesia Maju.
Sebelum diangkat menjadi anggota kabinet, pria kelahiran Maluku Utara ini memiliki catatan profesional yang panjang.
Dilansir Kementerian Investasi/BKPM, pada tahun 2003, Bahlil tercatat dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat.
Baca juga: Geser Luhut, Presiden Jokowi Tunjuk Anak Jayapura Jadi Menteri ESDM
Setelah memiliki berbagai pengalaman dalam organisasi dan memiliki pekerjaan dengan gaji yang tinggi, Bahlil memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaan sendiri. Inilah awal kesuksesan pria Papua ini.
Pada tahun 2015, karirnya sebagai wirausaha semakin lengkap saat Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), peserta memilih Bahlil Lahadalia menjadi Ketua HIPMI periode 2015-2019.
Bahlil lulus dari Sekolah Tinggi Ekonomi, Port Numbay Jayapura, Papua dan Universitas Cenderawasih di Jayapura untuk gelar masternya.
Semasa kuliah, ia dikenal sangat aktif sebagai pengurus senat mahasiswa hingga bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mengantarkannya ke posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI.
Berikut profil Bahlil Lahadalia seperti dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Pernah jadi Sopir Angkot
Bahlil Lahadalia meniti karier dari nol.
Dikutip dari Kompas.com, pria kelahiran Banda, Maluku Utara pada 7 Agustus 1976 itu lahir dari keluarga yang sederhana.
Ayahnya merupakan seorang kuli bangunan, sedangkan sang ibu bekerja sebagai buruh cuci.
Baca juga: Tak Sampai Rp 20 Juta, Ini Nominal Gaji Menteri di Indonesia
Sejak SD, Bahlil Lahadalia membantu keluarga dengan menjajakan kue di sekolah.