Sosok
Lukas Enembe Titikkan Air Mata saat Resmikan Bandara Mamit: 'Saya Hadir Membela Masyarakat Papua'
Lukas Enembe mengenang kondisi bandara itu semasa dirinya kanak-kanak. Perbandingannya, jauh lebih modern dan tak terbayangkan bisa terwujud.
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Haru biru ditunjukkan Gubernur Papua Lukas Enembe saat meresmikan bandar udara di tanah kelahirannya, Kampung Mamit, Distrik Kembu, Kabupaten Tolikara, pekan lalu.
Gubernur Papua dua periode dan Ketua DPD Demokrat Papua ini menitikkan air mata.
Bukan tanpa alasan, Lukas Enembe mengenang kondisi bandara itu semasa dirinya kanak-kanak.
Perbandingannya, jauh lebih modern dan tak terbayangkan bisa terwujud.
"Saya harap bandara ini semakin ditingkatkan pelayanannya, dibangunkan talud, dipagar keliling, sebab pesawat akan masuk langsung dari bandara Sentani ke Mamit,” ujarnya, seperti tertera dalam rilis pers yang diperoleh Tribun-Papua.com, Kamis (10/02/2022).
Baca juga: Kenius Kogoya Populer dalam Survei Calon Pendamping Lukas Enembe, LSI: Muda dan Berpengalaman
Enembe memutar memori masa kecilnya, lalu menuturkan kondisi serba tertinggal di daerah itu.
Kala pertama keluar dari Mamit, kenang Enembe, landasan bandara itu masih rumput. Kini sudah bagus diaspal dan tertata layaknya bandar udara modern.
Tentu pembangunan itu tak lepas dari kerja kerasnya sejak jadi bupati hingga menjabat Gubernur Papua dua periode.
"Bagaimana seorang anak dari daerah terbelakang bisa menjadi Gubernur Papua," petuah Enembe.
"Saya lahir di Mamit, tapi saya bukan lagi untuk orang Mamit, melainkan untuk orang Papua, Kepentingan Papua, dan membela masyarakat Papua. Ko harus catat Itu,” pesannya kepada warga setempat.
Baca juga: Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa Disambut Baik Gubernur Papua
Enembe tak berbesar kepala. Ia mengaku keberhasilannya hingga memimpin Papua dua periode adalah berkat dorongan misionaris atau penginjil yang masuk ke pelosok pegunungan tengah itu.
Pendidikan dan injil menjadi kunci sukses hidup Lukas Enembe. Hal itu juga menjadi pedoman hidup bagi warga Mamit yang melahirkan generasi sukses.
"Berkat orangtua di Mamit terima injil sehingga ada perubahan. Berkat masuknya injil di daerah ini, maka melahirkan manusia asal Mamit yang unggul dan hebat," akunya.
Enembe dalam kesempatannya mengajak perantau asal berbagai daerah Papua yang sukses untuk kembali membangun kampung halamannya.