ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sosok

Ternyata Pematung Presiden Jokowi Naik Motor yang Punya Mahakarya GWK Bali, Ini Sosoknya

I Nyoman Nuarta memang diketahui sebagai seorang pematung yang telah mengahasilkan beberapa karya patung yang cukup fenomenal.

Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Tribun Jabar/Deni Denaswara
PATUNG JOKOWI – Pekerja tengah melakukan proses pengelasan saat pembuatan patung Jokowi Naik Motor di komplek Galeri Nu Art, Setraduta, Bandung, baru-baru ini. Patung yang akan dipajang di kawasan Sirkuit Balap Internasional Mandalika, Lombok Tengah itu berangkat dari Bandung, Sabtu (19/2) malam. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA –  Di usianya sudah menginjak 70 tahun, dalam beberapa minggu terakhir Seniman Nyoman Nuarta asal Bali berkonsentrasi penuh menyelesaikan patung 'speed' yang menggambarkan sosok Presiden Joko Widodo yang tengah melesat mengendarai motor custom.

"Kecepatan dan akselerasi, menjadi dua aspek yang saya masukkan dalam simbol 'speed' ini. Itulah yang saya tafsirkan terhadap kepemimpinam Pak Jokowi selama ini. Beliau selalu mendorong percepatan pencapaian cita-cita bangsa," katanya.

Mengendarai motor modifikasi, katanya secara implisit bermakna penanda utama pembangunan bangsa, terlebih di masa krisis global saat ini.

Baca juga: Ini Makna Patung Speed Presiden Jokowi Karya Nyoman Nuarta di Sirkuit Mandalika

"Selain kesukaannya blusukan, Pak Jokowi juga suka dengan mengendarai motor custom buatan anak bangsa,” ujarnya.

Nyoman Nuarta juga menjelaskan bahwa karya 'speed' ini direpresentasikan sebagai pengendali kecepatan dan pendorong kemajuan.

 “Salah satu ukuran penting seorang seniman ialah integritas dan kejujuran. Dan saya selalu pegang itu," terangnya..

"Saya berusaha menangkap kesan sosok seorang pemimpin yang terus berusaha membangun bangsa tanpa menghilangkan kesan sederhana dan kesukaannya mengendarai motor," ujarnya.

Sosok I Nyoman Nuarta

I Nyoman Nuarta diketahui sebagai seorang pematung yang telah mengahasilkan beberapa karya patung yang cukup fenomenal.

Karya monumentalnya antara lain patung raksasa Garuda Wisnu Kencana di Bali, serta patung Arjuna Wiwaha yang menjadi landmark di ujung Jl. MH Thamrin, Jakarta.

I Nyoman Nuarta berasal Tabanan, Bali kelahiran 14 November 1951 dari pasangan Wirjamidjana dan Samudra

Dalam Buku Biografi Nyoman Nuarta terbitan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, disebutkan bahwa Nyoman kecil tinggal di lingkungan pedesaan.

Sejak kecil, Nyoman Nuarta tinggal bersama pamannya, Ketut Dharma Susila di Desa Tegallinggah, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali.

Ketertarikannya di dunia patung dimulai kala ia masuk ke Institut Teknologi Bandung pada 1972.

Saat masuk di kampus itu, Nyoman memilih jurusan seni lukis.

Namun, setelah selama satu tahun mengikuti perkuliahan, Nyoman Nuarta tertarik dengan seni patung.

Nyoman merasa seni patung sesuatu yang unik karena menghasilkan karya tiga dimensi dengan proses kerja yang juga menarik.

Beberapa tahun setelah itu, Nyoman bersama beberapa sahabat dekatnya seperti pelukis Hardi, Dede Eri Supria, Harsono dan kritikus seni Jim Supangkat bergabung dalam Gerakan Seni Rupa Baru di Indonesia pada tahun 1977.

Gerakan ini kemudian menjadi salah satu tonggak penting perkembangan seni rupa di Indonesia dan telah menerima penghargaan dari Presiden Soeharto di tahun 1979.

Pada tahun 1979 pula, Nyoman berhasil memenangkan lomba desain Monumen Proklamasi.

Prestasi Nyoman Nuarta ketika memenangkan lomba mendesain Monumen Proklamator, ternyata membuat Presiden Soeharto semakin kepincut.

Dalam suatu kunjungan ke Turki pada tahun 80-an, Presiden Soeharto tertarik dengan arsitektur yang dia jumpai.

Jalanan Turki banyak dihiasi monumen yang dibangun berdasarkan kisah-kisah masa lalu negara tersebut.

Presiden Soeharto kemudian ingin memiliki monumen berdasar cerita tentang kebudayaan Indonesia.

Akhirnya, bersama Nyoman Nuarta, keinginan presiden itu tersebut diwujudkan dengan dibangunnya Patung Arjuna Wijaya di Jakarta.

Mengutip Nuarta.com, pada tahun 2000 lalu, Nyoman Nuarta membuka NuArt Sculpture Park di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Seperti namanya, Taman Patung NuArt utamanya adalah tempat Nyoman menampilkan karyanya yang dimulai dari awal karirnya ke sampai karya yang terbaru.

Tempat tersebut mempunyai luas 3 hektar, secara khusus dirancang dan dikembangkan untuk pecinta seni.

Taman ini juga menawarkan tempat bagi mereka yang ingin memamerkan karyanya.

Perancang Desain Istana Negara Baru di Kalimantar Timur

Nyoman Nuarta jadi sosok di balik gambar rancangan gedung Istana Negara baru di Kalimantan Timur yang berbentuk burung Garuda.

Desain kantor kepresidenan RI atau istana berbentuk burung Garuda yang sedianya dibangun di ibu kota negara (IKN) baru di Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur menuai beragam tanggapan.

Desain istana baru tersebut berbentuk burung Garuda, tercermin dari bangunan yang memilki kepala di bagian tengah atasnya disertai kedua sisi yang menyerupai sayap.

Desain Istana Negara Baru di Kalimantar Timur
Desain Istana Negara Baru di Kalimantar Timur (IST)

Desain tersebut dipilih setelah memenangkan sayembara yang digelar oleh Kementerian Perumahan dan Pekerjaan Umum (PUPR) beberapa bulan lalu.

Namun demikian, muncul pro krontra terhadap desain istana baru yang berbentuk burung garuda itu.

Rancangan istana berbentuk burung Garuda justru dianggap kurang mencerminkan kemajuan peradaban, terutama pada era digital seperti sekarang.

Kemudian, ada pula pihak yang mempertanyakan kapasitas rancangan desain milik I Nyoman Nuarta karena bukan seorang arsitek profesional. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved