ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Fakta Kebakaran di Pondok Pesanteran, 8 Santri yang Tewas sedang Tidur Siang hingga Sumber Api

Dalam kebakaran tersebut, sebanyak delapan orang santri meninggal dan dua terluka.

Editor: Claudia Noventa
KOMPAS.COM/FARIDA
Kebakaran di Pesantren Miftakhul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Senin (21/2/2022). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Pesantren Miftakhul Khoirot yang berad di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terbakar pada Senin (21/2/2022) siang.

Dalam kebakaran tersebut, sebanyak delapan orang santri meninggal dan dua terluka.

Diketahui, kebakaran itu diduga bermula dari adanya percikan api di kipas angin hingga menyambar ke kasur.

Baca juga: 8 Santri Tewas Terjebak Api yang Membesar di Pintu Keluar, Tak Bisa Lewat Jendela karena Berteralis

Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad Bocah 14 Tahun yang Dikubur, Pelaku Mencurigakan saat Pura-pura Cari Korban

Api berhasil dipadamkan setelah tiga unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Karawang dan Pertamina diterjunkan.

Berikut Kompas.com rangkum tragedi pesantren terbakar di Karawang hingga 8 santri tewas:

Diduga dari Percikan Api Kipas Angin

Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengatakan, penyebab kebakaran di pesantren itu bermula dari adanya percikan api di kipas angin.

Hal itu, kata Aldi, didapat dari keterangan saksi.

"Api terus menyambar ke kasur," kata Aldi di lokasi kejadian, Senin.

Kata Aldi, peristiwa itu terjadi pada pukul 13.00 WIB, saat santri tengah beristirahat tidur siang di ruang lantai dua pondok pesantren yang terbuat dari kayu.

Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad Bocah 14 Tahun yang Dikubur, Pelaku Mencurigakan saat Pura-pura Cari Korban

Delapan Santri Meninggal

Aldi mengatakan, akibat kejadian itu, delapan orang santri meninggal duni dan dua terluka.

Korban, sambungnya, masih di bawah umur dengan usai 7 sampai 13 tahun.

Korban meninggal sudah dibawa ke RSUD Karawang.

"Korban luka sudah dibawa duluan ke RSUD," ungkapnya.

Hal senada dikatakan Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Rohmat yang mengatakan, dalam kejadian itu delapan orang meninggal dan dua terluka.

"Delapan meninggal, dua luka-luka," ujarnya.

Rohmat mengatakan, mereka menerima laporan terjadinya kebakaran sekitar pukul 13.30 WIB.

Mendapat laporan itu, sambungnya, pihaknya langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk memadamkan api.

"Kami langsung meluncur dan berusaha secepat mungkin memadamkan api," katanya.

Api berhasil dipadamkan setelah tiga unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Karawang dan Pertamina diterjunkan.

Baca juga: Pengakuan Pelaku Pembunuhan Bocah 14 Tahun yang Ditemukan Terkubur, Dendam pada Orangtua Korban

Delapan Santri sedang Tidur Siang

Seorang santri bernama Yanyan Bahari (15) mengatakan, saat kejadian, diduga para santri yang tewas sedang tidur siang.

"Cuma lokasi kobong (kamar tidur) saya beda blok," kata Yanyan, ketika diwawancara saat mengantar korban di RSUD Karawang, Senin.

Yanyan menjelaskan, lokasi pesantrennya merupakan sebuah kompleks yang terdiri atas empat blok.

"Blok yang kebaran itu blok anak-anak. Waktu itu memang jam istirahat siang. Jadi mayoritas para santri memang tidur siang," ujarnya.

Kata Yanyan, saat peristiwa itu terjadi, ia tidak tahu bahwa telah terjadi kebakaran.

Saat itu, sambungnya, dirinya dibangunkan dan diminta untuk membantu.

"Saya cuma dibangunkan disuruh bantuin, tapi enggak tahu bantu apa. Pas lihat, di blok ujung kebakaran," ujarnya.(*)

Berita terkait lainnya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diduga Santri Ponpes Miftahul Khoirot yang Tewas sedang Tidur Siang Saat Terjadi Kebakaran

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved