Sosok Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano di Mata Sopir Pribadinya

"Itulah bapak yang saya kenal, suka memberi, dan suka menolong," ucapnya. 

Martinus juga menjelaskan, kesibukan Wali Kota yang padat setiap harinya tak lantas membuatnya abai keluarga, terlebih Tuhan.

"Keluarga bagi bapak itu prioritas, dan beliau orangnya sangat religius, beliau punya peran juga di gereja, ada tanggung jawab di situ sehingga ia sangat mempersiapkan segala sesuatunya sebelum beribadah," terangnya. 

Selama menjadi sopir pribadi, Martinus juga tak merasa dianggap rendah, tetapi wujud kebersamaan dalam kekeluargaan Benhur Tomi Mano itu sangat dirasakannya secara pribadi.

Baca juga: Persipura “Menghilang”, Benhur Tomi Mano : Kami Minta Laga Ditunda

"Kita dipanggil makan sama-sama, bapak paling suka tanya kabar, dan melihat kita dengan baik, orangnya sangat punya empati bagi siapapun, apalagi orang-orang di sekitarnya," ujarnya. 

Setiap malam, Martinus dan kawanan sopir pribadi lainnya, selalu disuguhi jadwal untuk mengantar BTM ke mana pun pergi, setiap harinya. 

"Kalau bapak ada kunjungan ke sini, ke sana itu kita biasanya sudah tahu dari malam, jadi memang harus selalu siap, itu tanggung jawab kita," tandasnya. 

Terakhir, Martinus berharap Benhur Tomi Mano tetap diberikan Tuhan kesehatan, agar dapat memberikan pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan. 

"Saya harap bapak sehat, dan bisa menjadi pelayan terus bagi masyarakat Kota Jayapura," tutupnya.

Profil Singkat Benhur Tomi Mano

Mengutip Wikipedia, Dr. Drs Benhur Tomi Mano, M.M, lahir 30 April 1965, adalah Wali Kota Jayapura periode 2011–2016 dan 2017–2022.

Dalam jabatan politiknya sebagai Wali Kota Jayapura, Ia dikenal berhasil menaikkan pendapatan asli daerah hingga delapan kali lipat pada periode jabatan pertamanya dan mengembangkan kota tersebut.

Prestasi itu dapat diwujudkan, meskipun Kota Jayapura tidak memiliki banyak sumber daya alam, seperti daerah lainnya di Papua.

BTM sapaan akrabnya jugamenjabat Ketua Umum Persipura, klub sepak bola Jayapura.

Dalam jabatan bukan pemerintahannya ini, ia terkenal karena beberapa tindakannya seperti mengkritik pemain dan memecat pelatihnya, Peter Butler.

Selain itu, ia pun pernah mengultimatum timnya karena telah memberikan performa labil di Laga Tandang. (*)