Bursa Capres 2024
Giring Ganesha, Ketua Umum PSI yang Dulu Ngotot Maju Capres 2024 Kini Ciut
Giring mengungkapkan, alasannya mundur karena mendengar adanya suara-suara yang masih menginginkan Jokowi untuk kembali menjabat. Cius..
TRIBUN-PAPUA.COM - Mantan vokalis band Nidji, Gring Ganesha sempat bikin heboh satu negara gegara menyatakan akan bertarung di Pilpres 2024.
Pernyataan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut disampaikan pada 2020 lalu.
Bahkan Giring juga telah menyampaikan rencana pencalonan dirinya sebagai presiden pada Pilpres 2024 ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi pun menyambut baik niat Giring.
Namun belakangan, nyali Giring ciut untuk bertarung di Pilpres 2024.
Baca juga: Hanya Karena Masyarakat Ingin Jokowi Maju 3 Periode, Alasan Giring Batal Nyapres 2024 ?
Giring Ganesha menyatakan mundur sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024, mendatang.
Giring beralasan, dirinya belum tepat untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Memang dalam hasil survei elektabilitas calon Presiden RI, nama Giring tak pernah masuk.
Beberapa elite poltik yang disebut bakal bertarung di Pilpres diantaranya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Berdasar fakta itu jugalah saya merasa tahun 2024 belumlah waktu bagi saya untuk maju sebagai calon Presiden Republik Indonesia di 2024."
"Maka hari ini, dengan penuh kesadaran saya Giring Ganesha, mengumumkan mundur dari pencalonan presiden Republik Indonesia," kata Giring dalam konferensi pers virtual, Kamis (24/2/2022).
Giring mengungkapkan, alasannya mundur karena mendengar adanya suara-suara yang masih menginginkan Jokowi untuk kembali menjabat.
Baca juga: Giring Ganesha Benarkan Bakal Calonkan Diri di Pilpres 2024: Perjuangan Itu Dimulai dari Sekarang
Bahkan, kata Giring, suara-suara itu juga muncul dari kalangan masyarakat.
"Banyak sekali rakyat Indonesia yang ternyata masih menghendaki sosok Jokowi untuk memimpin Indonesia," ujar Giring.
"Ini adalah fakta di lapangan sekaligus aspirasi masyarakat yang sangat menyukai Jokowi, namun dibatasi oleh konstitusi bahwa presiden hanya bisa dijabat selama dua periode," sambungnya.