ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Cerita Para Korban Penipuan Minyak Goreng Murah, Kerugian Capai Rp 1,6 M hingga Pelaku Ganti Nomor

Puluhan warga di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bandung menjadi korban penipuan saat akan memborong minyak goreng dengan harga murah.

IST via Kompas.com
ILUSTRASI Minyak Goreng - Puluhan warga di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bandung menjadi korban penipuan saat akan memborong minyak goreng dengan harga murah. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Kasus penipun minyak goreng murah terjadi di Jawa Barat, khusunya di Kabupaten Bandung.

Puluhan warga menjadi korban penipuan saat akan memborong minyak goreng dengan harga murah.

Kerugian para korban disebutkan mencapai Rp Rp 1, 6 miliar.

Sementara terduga pelaku, seorang ibu rumah tangga berinsial IR tak diketahui keberadaannya.

Modus yang dilakukan IR adalah menawarkan minyak goreng harga murah dengan sistem pre-order. 

Setelah korban transfer, barang pesanan tak kunjung dikirimkan

Berikut cerita para korban yang mengaku ditipu IR.

Baca juga: Polri Beri Peringatan Tegas ke Produsen Minyak Goreng: Jangan Coba-coba Hambat Proses Distribusi

Pesan 50 Karton dan Transfer Rp 10 Juta

Ayu Ratna, warga Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung mengaku menjadi korban IR.

Ia tergiur membeli minyak ke IR karena harganya murah. Selain itu ia percaya karena ada tetangganya yang lebih dulu berlangganan ke IR dan tak mendapatkan masalah.

Singkat kata, ia pun membeli minyak goreng premium merek Bimoli kemasan dua liter sebanyak 50 karton dengan biaya Rp 10 juta dibayar awal.

Pada pembelian bulan Desember 2021, barang yang dijanjikan datang dan dikirim.

Lalu IR kembali menawarkan harga promo Bimoli yakni Rp 30.000 per dua liter. Saat itu, harga di pasaran mencapai Rp 38.500.

"Kemudian dia (terduga pelaku) nawarin lagi harga promo 100 karton, Bimoli per 2 liter cuma Rp 30.000. saat harga normalnya Rp 38.500. Karena percaya, saya ikutan beli, Rp 18 jutaan sekian," katanya.

Pada pemesanan kedua, pengiriman tidak berjalan seperti seharusnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved