ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Cerita Para Korban Penipuan Minyak Goreng Murah, Kerugian Capai Rp 1,6 M hingga Pelaku Ganti Nomor

Puluhan warga di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bandung menjadi korban penipuan saat akan memborong minyak goreng dengan harga murah.

IST via Kompas.com
ILUSTRASI Minyak Goreng - Puluhan warga di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bandung menjadi korban penipuan saat akan memborong minyak goreng dengan harga murah. 

Satu minggu setelah transfer, minyak yang dipesan tak kunjung datang. IR selalu terus memberikan alasan saat ditanya tentang pesanannya. Hal tersebut membuat Ayu curiga.

"Pengirimannya ketunda terus, alasannya karena nunggu dari gudangnya kosong, terus dia bilang dananya mau dikembalikan," ucapnya.

Namun, proses pengembalian uang pun, kata Ayu, tidak semulus yang dibayangkan. Lagi-lagi, IR mengundur-undur waktu.

Baca juga: Pasangan di Ponorogo Pilih Minyak Goreng sebagai Maskawin, Kepala KUA Ungkap Makna di Baliknya

"Pada Januari awal, saya bilang mau nyuruh orang buat nagih ke pelaku. Tapi, kemudian dia transfer Rp 8 juta sama Rp 2 juta, jadi masih ada sisa Rp 8 juta lagi," katanya.

Ayu mengaku sudah berulangkali berusaha menemui IR dengan mendatangi rumahnya di kawasan Panyilekan, Kota Bandung. Namun, IR tak pernah ada.

"Kami curiga dia sedang mencari mangsa ke daerah lain supaya bisa nutupi ke korban yang di sini," katanya.

Ayu mengatakan sejauh ini total ada 22 orang yang menjadi korban IR termasuk dirinya dengan besar kerugian bervariasi.

"Paling besar sampai ratusan juta. Pokoknya, utang pelaku kepada ke-22 korban, totalnya sampai Rp 1,6 miliar. Korban rata-rata orang sini (Bandung), paling jauh itu di Garut, di Limbangan," ujarnya.

Ayu mengaku sudah melaporkan kasus ini ke Polsek Cileunyi.

"Kami sudah lapor ke Polsek Cileunyi bareng sama yang lain, lima orang. Ada juga yang lapor ke Polsek Limbangan. Pelaku sempat datang satu kali pas panggilan, selanjutnya tidak datang lagi, menghilang," katanya.

Ayu mengatakan pelaku bukanlah seorang pengusaha, namun ibu rumah tangga muda yang usianya sekitar 25 tahun.

Alasan Gudang Kosong

Korban lain adalah Iros Mawarni. Ia berlangganan membeli minyak goreng ke IR sejak November 2021.

Saat itu IR tak ingkar janji dan selalu memenuhi pesanan Iros.

"Saya mulai ikut PO (pre-order) di akhir November, itu lancar sudah tujuh kali pengiriman saya. Misalkan, masuk PO Senin, Rabu sudah dikirim. Cuma mandeknya pas akhir Desember itu, bareng semuanya," ujar Iros.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved