ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kesehatan

Hati-hati Obesitas pada Anak, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya

Obesitas adalah suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan.

Tribun Wow
ilustrasi obesitas pada anak 

TRIBUN-PAPUA.COM,JAYAPURA - Obesitas adalah suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan.

Obesitas pada anak rentan terjadi berbagai penyakit yang sulit dikelola.

Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dan keluaran energi, sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak.

Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Winra Pratita mengatakan gejala klinis pada anak obesitas dilihat dari wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, pada leher tampak pendek, terdapat acanthosis nigricans (bercak kehitaman di belakang leher).

Baca juga: Evakuasi 8 Karyawan yang Dibantai KKB Masih Dikoordinasikan, Masyarakat Sedang Sisir Lokasi

Kemudian pada dadanya terlihat membusung dengan payudara membesar dan napas berbunyi (mengi). Pada perut terlihat membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat.

''Pada ekstremitas sering juga tungkai berbentuk X akibat kenaikan berat badan yang sangat berlebihan dalam waktu yang singkat,"katanya pada konferensi pers secara virtual di Jakarta, Rabu (2/3/2022) dikutib dari kemkes.go.id.

"Kemudian gerakan panggul terbatas, dan pada sistem reproduksi laki-laki penis tampak kecil,''ujarnya.

Namun untuk pemeriksaan lebih tepatnya diperlukan pemeriksaan antropometri mencakup berat badan, panjang badan atau tinggi badan indeks massa tubuh.

Baca juga: Mencicil Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan Lewat Program REHAB, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Selain gejala klinis, obesitas pada anak bisa menyebabkan komplikasi mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Dari kepala sang anak kemungkinan cepat depresi, dan percaya diri rendah akibat obesitas.

Kemudian di bagian paru-paru, anak kemungkinan bisa mengalami asma atau sleep apnea pada saat tidur.

Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sementara selama beberapa kali. Hal ini bisa ditandai dengan mengorok saat tidur.

Di bagian jantung, kemungkinan bisa terjadi kelainan jantung, atau kolesterolnya tinggi, atau bisa juga peningkatan tekanan darah.

Baca juga: Sebby Sambom Klaim Karyawan PTT yang Tewas adalah Bagian dari TNI-Polri

Pada bagian hati, terjadi perlemakan, dan pada perut anak bisa mengalami gerd.

Selanjutnya pada pankreas bisa beresiko diabetes tipe 2. Pada lutut bisa terjadi artritis atau nyeri pada sendi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved