ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Penjelasan di Balik Perayaan Paskah yang Identik dengan Telur dan Kelinci

Hari raya Paskah merupakan hari bagi umat Kristiani merayakan kepercayaan akan kebangkitan Yesus.

chorltonscouts.org.uk
ILUSTRASI Telur Paskah 

TRIBUN-PAPUA.COM - Hari raya Paskah merupakan hari bagi umat Kristiani merayakan kepercayaan akan kebangkitan Yesus Kristus.

Hari raya ini memiliki makna religius yang tinggi dalam iman Kristen.

Dalam Perjanjian Baru dari Alkitab, peristiwa tersebut terjadi tiga hari setelah Yesus disalibkan oleh orang Romawi dan meninggal sekitar 30 M.

Hari Paskah
Ilustrasi Paskah (Unsplash/Alicia Quan)

Baca juga: Mengenal dan Memahami Makna Jumat Agung dalam Rangkaian Perayaan Paskah

Hari raya Paskah tidak jatuh pada tanggal yang sama tiap tahunnya.

Paskah biasanya jatuh pada Minggu pertama setelah bulan purnama pertama terjadi pada atau setelah titik balik musim semi.

Banyak tradisi yang terkait dengan Paskah saat ini diperingati dan dilestarikan sampai saat ini. 

Mengapa Disebut Paskah (Easter)?

St. Bede yang Mulia, penulis abad ke-6 dari Historia ecclesiastica gentis Anglorum (Sejarah Gerejawi Rakyat Inggris), menyatakan kata bahasa Inggris "Easter" (Paskah) berasal dari Eostre, atau Eostrae, dewi musim semi dan dewi kesuburan Anglo-Saxon.

Sejarawan lain berpendapat "Paskah" berasal dari in albis, frasa Latin yang pural untuk alba, atau "fajar."

Terlepas dari signifikansinya sebagai hari suci Kristen, banyak tradisi dan simbol yang memainkan peran kunci dalam perayaan Paskah berakar pada perayaan pagan.

Terutama perayaan dewi pagan Eostre dan hari raya Paskah Yahudi.

Baca juga: Mengenal dan Memahami Makna Jumat Agung dalam Rangkaian Perayaan Paskah

Tradisi Keagamaan Paskah

Kebangkitan Yesus, seperti yang dijelaskan dalam Perjanjian Baru di Alkitab, pada dasarnya adalah fondasi di mana agama-agama Kristen dibangun.

Paskah adalah tanggal yang sangat penting dalam kalender Kristen.

Menurut Perjanjian Baru, Yesus ditangkap oleh otoritas Romawi, karena dia mengaku sebagai "Anak Allah." Beberapa orang mengatakan orang Romawi mungkin memandangnya sebagai ancaman bagi kekaisaran.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved